PEKANBARU (HR)-Teka-teki tentang penunjukan Septina Primawati Rusli sebagai Ketua DPRD Riau pengganti Suparman, akhirnya terjawab. Hal itu setelah Ketua DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad, memastikan hal itu.
Sebelumnya, perihal penunjukan Septina itu memang sempat simpang-siur dan menjadi bahan perdebatan. Hal itu bermula ketika beredarnya fotokopi surat DPP Partai Golkar, yang menunjuk istri mantan Gubri Rusli Zainal tersebut, mengisi jabatan Ketua DPRD Riau. Jabatan itu ditinggalkan Suparman, yang saat ini maju dalam ajang Pilkada di Rokan Hulu.
Kepastian tentang penunjukan Septina itu, diungkapkan Fadel Muhammad, Jumat (13/11). Dikatakan, DPP Partai Golkar sudah mengeluarkan keputusan menunjukan Septina Primawati, untuk menduduki Ketua DPRD Riau. Posisi Septina merupakan Pengganti Antar Waktu (PAW) pasca mundurnya Suparman karena menjadi calon Bupati Rohul.
Fadel
"Tidak ada yang perlu diragukan atas surat keputusan tersebut. Surat dukungan kepada Septina sudah sah," ujarnya.
Ketika ditanya tentang sikap pengurus DPD I Partai Golkar Riau yang mengaku belum menerima surat resmi dari DPPP tentang pengangkatan Septina tersebut, Fadel kembali menegaskan, penunjukan itu sudah final. Sehingga tidak perlu lagi diragukan.
"Kalau ada kader Golkar di Riau menyebut surat keputusan tersebut abal-abal, justru kita berfikir bahwa kader tersebut yang abal-abal. Perlu dipertanyakan kader yang tidak nurut itu," tambahnya.
Fadel juga meminta semua kader Partai Golkar di Riau mematuhi keputusan DPP yang telah menunjukan Septina tersebut. "Jangan ada yang membuat suasana menjadi tidak nyaman. Semua kader Golkar di Riau harus mendukung keputusan DPP," kata Fadel.
Masih menurut Fadel, dalam waktu dekat ini pihak DPP Golkar akan berkunjung ke Riau. Kunjungan ini dalam rangka untuk pengurusan Septina menjadi Ketua DPRD Riau.
"Kekosongan kursi Ketua DPRD Riau yang merupakan jatah Golkar, harus segera terisi. Jangan dibiarkan berlama-lama. Makanya kita dalam waktu dekat ini akan ke Riau untuk menuntaskan masalah ini," kata Fadel.
Ganggu Kinerja
Terkait masih kosongnya kursi Ketua DPRD Riau tersebut, Wakil Ketua DPRD Riau, Manahara Manurung mengakui, hal itu berimbas pada belum maksimalnya kinerja Dewan. "Itu jelas berpengaruh. Apalagi jadwal kita yang padat saat ini. Mulai dari pembahasan RAPBD Perubahan 2015 hingga pembahasan KUA-PPAS RAPBD Riau murni tahun 2016," ujar politisi PDIP ini.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo. Selain akibat masih kosongnya jabatan ketua Dewan, mundurnya enam orang anggota Dewan karena maju dalam Pilkada di beberapa daerah, juga ikut mempengaruhi kinerja Dewan.
Politisi PAN ini mengungkapkan, untuk PAW enam anggota DPRD Riau itu, pihaknya masih menunggu SK dari Kementerian Dalam Negeri. "Kita masih menunggu proses dari kemendagri," ujar Sunaryo.
Tentang siapa yang akan menggantikan posisi Suparman sebagai Ketua DPRD Riau, Sunaryo mengakui lembaga DPRD Riau jug belum menerima surat resmi dari Partai Golkar."Itu juga masih menungggu, karena penentuannnya kan memang kewenangan Partai Golkar," pungkasnya.
Seperti diketahui, untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Suparman, DPD I Partai Golkar Riau telah mengajukan tiga nama ke DPP Golkar. Ketiga nama itu adalah Supriati, Erizal Muluk dan Masnur.
Sempat lama tak terdengar perkembangannya, tiba-tiba saja perebutan kursi Ketua DPRD Riau tersebut memanas. Hal itu menyusul beredarnya fokopi surat DPP Partai Golkar, yang isinya menunjuk Septina sebagai pengganti Suparman. Keputusan itu, terhitung mengagetkan, karena nama Septina Primawati tidak masuk dalam nama yang diajukan DPD I Partai Golkar Riau ke pusat.
Sebelum Fadel buka suara, tidak ada satu pun sumber resmi yang membenarkan penunjukan Septina tersebut. Meski fotokopi surat penunjukan Septina sudah banyak beredar, pengurus DPD Golkar Riau, mengaku belum menerima SK resmi penunjukan Septina tersebut. (dtc, rud)