ANAK SETATAH (HR)-Desa Anak Setatah di Kecamatan Rangsang Barat salah satu desa terparah mengalami abrasi. Desa yang juga berhadapan langsung dengan Selat Malaka itu sangat membutuhkan pembangunan tanggul.
Apalagi saat ini memasuki musim angin Utara, maka terjangan ombak akan semakin besar dan terus menghantam tepi pantai yang ada.
"Desa kami sangat membutuhkan pembangunan tanggul. Mulai dari Dusun Padi hingga ke perbatasan Desa Segomeng serta dari Dusun Padi hingga ke Dusun Demba.
Adapun garis pantai yang butuh tanggul tersebut lebih kurang sejauh 7.000 meter," ungkap Kelompok Masyarakat Pengelola Wilayah Pesisir TEGAS, Kadarsiono kepada Haluan Riau lewat ponselnya Kamis kemarin.
Orang yang getol mempertahankan pulau itu dengan membangun penanaman pohon mangrove mengakui masa depan desa mereka sangat terancam atas tingginya gelombang laut yang menimbulkan abrasi. kondisi tersebut sangat dikhawatirkan akan menghancurkan seluruh daratan yang masih tersisa.
Ombak yang datang menurutnya cukup kuat apalagi saat pasang laut. Pasang laut tersebut juga membawa air laut hingga masuk menyelusup ke pelosok desa.
Perumahan penduduk, perkebunan masyarakat dan persawahan saat ini semakin terjepit oleh tingginya intrusi air laut. Hingga saat ini ratusan hektare persawahan masyarakat rusak akibat rendaman air laut.
Demikian juga kebun sagu dan kebun karet serta kebun kelapa yang ada, terancam mati jika air laut tidak bisa dihentikan masuk kepedalaman,”akunya.
Disebutkannya, kondisi desa telah lama diusulkan ke pemerintah. Namun upaya untuk membangun tanggul penahan ombak tersebut masih belum terwujud.
Masyarakat menginginkan bangunan tanggul agar dapat berfungsi menahan ombak. Kalaupun pembangunan setiap tahun hanya bisa dilakukan 50 atau 100 meter/ tahun tentu pada akhirnya akan mampu menyelamatkan pulau secara perlahan.
Kami berharap sangat kepada pemerintah kabupaten maupun Pemprov Riau bahkan kepada pemerintah pusat, agar mewujudkan harapan