BATAM (HR)-Tingkat kerawanan penyelundupan narkoba dan obat-obatan terlarang di Batam tidak bisa diprediksi. Hal itu mengingat titik masuk kapal ke wilayah Batam begitu banyak.
"Tingkat kerawanan narkoba tidak dapat diperhitungkan. Karena memang wilayah Batam yang merupakan kepulauan bisa saja dimasuki dari mana saja," terang Kasat Polresta Barelang, Kompol Suhardi Hery Herytanto kepada Tribun, Rabu (11/11) dikantornya.
Lebih lanjut, kata dia, Batam menjadi sasaran yang empuk bagi para penyelundup.
Namun bukan berarti tingkat kerawanan masuknya Narkoba ke Batam lebih tinggi di pelabuhan tikus, di pelabuhan resmi pun tetap bisa saja terjadi.
"Coba yang yang di Sumatera Utara yang tangkapan BNN, itu masuk dari pelabuhan resmi dengan kontainer. Jumlahnya pun 250 kilogram," terang Kasat.
Ia juga menggambarkan kasus besar? di Medan dalam pengungkapan sebesar 250 kilogram yang diselundupkan dari Malaysia. Kemungkinan masuk barang tersebut dari pelabuhan resmi pun tetap ada.
"Kita lebih perketat anggota di beberapa pelabuhan," ungkapnya.
Selain itu, proses pengejaran bandar hingga pengedar narkoba di Batam bersifat sindikat.
"Sindikat itu selalu muncul. Kita pun terus pantau jalur-jalur gelap," ujarnya lagi.(tbn/rio)