BENGKALIS (HR)-Penambahan kapal roro untuk penyeberangan Dumai-Rupat tidak bisa ditawar-tawar lagi, terlebih pada awal Desember mendatang di Pulau Rupat bakal digelar iven budaya Mandi Shafar. Dipastikan, ribuan pengunjung bakal memadati Pulau Rupat. Untuk jelang iven tersebut kapal roro harus ditambah.
Tidak hanya warga Rupat, sebagian mereka ada yang datang dari Dumai, Bengkalis, Pekanbaru dan lainnya. Pemprov Riau selaku pengelola penyebarangan Dumai-Rupat harus tanggap dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Sejak satu unit kapal docking beberapa waktu lalu, penyeberangan Duma-Rupat hanya dilayani satu kapal roro, itupun kondisinya sangat tidak memungkinkan karena hanya bisa membawa 2 unit kenderaan roda empat. Saban hari antrean panjang tidak bisa dielakkan.
“Jika penyeberangan feri Dumai-Rupat tetap hanya dilayani satu unit kapal roro dan dengan daya angkut kecil seperti itu, hampir dipastikan akan banyak yang gagal datang ke Rupat karena terlau lama menunggu,” ujar Jefri warga Rupat, Rabu (11/10).
Setelah jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Rupat dan Rupat Utara terbangun, kunjungan masyarakat dari berbagai daerah di Riau meningkat drastis. Mobil-mobil pengunjung bisa langsung parkir di pinggir pantai Rupat Utara.
“Kami yakin, sekarang ini sudah banya yang ancang-ancang mau datang ke Rupat menyaksikan budaya mandi shafar sambil menikmati keindahan pantai Rupat. Tapi kalau kapal roro tetap satu unit, calon pengunjung akan berfikir seribu kali mau ke Rupat,” papar Jefri lagi.
Jefri berharap, pemerintah Provinsi Riau segera menambah kapal roro untuk melayani penyeberangan Dumai-Rupat. Dia juga berharap Pemkab Bengkalis terus menggesa Pemprov Riau untuk segera menambah kapal roro.
Sebelumnya diberitakan, salah satu kapal roro penyeberangan roro Tanjung Kapal Pulau Rupat (Bengkalis)-Kota Dumai sedang docking, mengakibatkan masyarakat yang ingin menggunakan jasa penyeberangan terpaksa harus antre sampai malam hari, karena kapal roro hanya tinggal 1 unit.
Kondisi tersebut, dikeluhkan anggota DPRD Bengkalis asal Rupat Nurazmi Hasyim tentang sistem pengelolaan pelayanan penyeberangan Pulau Rupat-Dumai tersebut.
Menurut Nurazmi, pihak Dinas Perhubungan Provinsi Riau bersama dengan pengelola jasa angkutan antar pulau tersebut harus menyiapkan kapal pengganti yang saat ini sedang docking tersebut.
Karena kapal yang tinggal satu lagi melayani jasa penyeberangan Rupat-Dumai kapasitasnya sangat terbatas, hanya bisa memuat dua unit mobil pribadi.
“Dishubkominfo bersama ASDP, Dishubkominfo Dumai dan Bengkalis harus menyiapkan armada pengganti kapal roro yang sedang docking itu. Kalau tidak tetap akan terjadi antrian terus sepanjang hari, karena mobilitas penyeberangan antara Rupat dan Dumai pulang pergi (PP) cukup tinggi,”pungkas Politisi Partai Demokrat tersebut, Selasa (10/11).
Sebelumnya, saat menerima sejumlah tokoh masyarakat dari Kecamatan Rupat, Pj Bupati mengatakan akan “memutasi” KMP Tasik Gemilang yang saat ini melayani penyeberangan Bengkalis-Pakning untuk penyeberangan Dumai-Rupat. Belum diperoleh informasi pasti kapan kapal milik Pemkab Bengkalis tersebut secara resmi beroperasi. ***