JAKARTA (HR)-Bank Negara Indonesia optimistis bisa mencapai target pertumbuhan kredit 15 persen sesuai dengan rencana bisnis bank 2015. Direktur Utama Bank BNI Achmad Baequni mengatakan, porsi terbesar pertumbuhan kredit masih didominasi sektor korproasi, yaitu sebesar 48 persen dari total kredit.
Posisi kedua ditempati sektor SME atau usaha kecil menengah (UKM) yang menyumbang 27 persen dari total kredit dan sektor konsumsi menyumbang 17 persen dari total kredit BNI.
"Jadi untuk pertumbuhan tertinggi masih didominasi sektor korporasi BUMN yaitu sebesar 17 persen yoy,” ujar Baequni, Senin (9/11).
Tahun depan, Baequni memprediksi sektor pendorong pertumbuhan kredit BNI masih berasal dari sektor yang sama. Nah, diharapkan dengan semakin bagusnya penyerapan anggaran terutama untuk infrastruktur, maka penyaluran kredit ke BUMN kontruksi semakin meningkat.
Baequni memperkirakan, penyaluran kredit BNI tahun depan tumbuh di kisaran 15 persen sampai 17 persen atau relatif lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Sebagai informasi, pada kaurtal III tahun ini, penyumbang terbesar pertumbuhan kredit sektor infrastruktur adalah pembangkit listrik sebesar 29 persen. Setelah itu disusul sektor transportasi, minyak dan gas sebesar 19 persen.
Kredit sektor UKM dan konsumsi juga diprediksi masih relatif dominan. Sebagai gambaran, penyaluran kredit UKM BNI pada kuartal III 2015 didominasi sektor perdagangan, yaitu sebesar 41 persen.
Sekretaris Perusahaan BNI Tribuana Tunggadewi menambahkan, untuk mencapai target pertumbuhan kredit sampai akhir tahun, pihaknya melakukan beberapa strategi.
Antara lain menetapkan beberapa sektor industri sebagai skala prioritas. Selain itu, meningkatkan supply chain dan memperbaiki proses pemberian kredit dengan meningkatkan kualitas maupun kuantitas sumber daya sesuai dengan strategi perkreditan.(kon/mel)