AGAM (HR)-Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Agam dan sekitarnya di Sumatera Barat, mengakibatkan terjadinya longsor di kawasan Palupuah, tepatnya di Kilometer 19 Jorong Mudiak Kenagarian Koto Rantang, Senin (9/11). Longsor itu membuat jalur Bukittinggi-Pasaman putus total.
Material longsor itu terdiri dari tanah, bebatuan dan pepohonan yang menutup badan jalan sepanjang 30 meter. Longsor juga menghantam satu unit rumah penduduk.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito,
longsor terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini, karena saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas di kawasan longsor tersebut.
Namun akibat longsor itu, seluruh kendaraan yang melintas, terjebak dalam macet panjang, baik dari arah Bukittinggi maupun dari arah Pasaman. Tak sedikit dari mereka memilih kembali dan tidak melanjutkan perjalanan.
Hingga pukul 21.30 WIB tadi malam, jalur Bukittinggi-Pasaman masih putus total, karena belum ada satupun alat berat yang tiba di lokasi.
Tak hanya memutus akses jalan Bukittinggi-Pasaman, tapi longsor juga menghantam satu unit rumah warga di Jorong Mudiak yang dihuni Ijun (58). Akibatnya, rumah Ijun mengalami rusak parah. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.15 WIB atau sebelum terjadinya longsor di Jalan Lintas Bukittinggi-Pasaman.
Di tempat terpisah, longsor juga menghantam satu unit rumah di Jorong Simarasok Nagari Simarasok Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Rumah itu dihuni dua Kepala Keluarga. Menurut Bambang Warsito, longsor itu terjadi pada Senin (9/11) pagi.
“Tebing kawasan Bukit Barisan di Simarasok longsor dan menerpa rumah warga sekitar. Rumah itu milik Swarna umur 50 tahun. Akibat longsor ini, dinding rumah bagian belakang milik korban hancur dan membuat material longsor dari tanah, masuk dalam kamar korban,” terangnya.
Pihaknya memperkirakan, ketinggian tebing yang longsor itu mencapai sekitar 35 meter, sementara panjang material longsor yang jatuh diperkirakan mencapai 50 meter. Meski material itu terdiri dari bebatuan dan tanah, namun mayoritas material longsor itu terdiri dari tanah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Yunaidi menambahkan, longsor juga menghantam dan merusak pagar SD 21 Simarasok, serta menimbun irigasi di Jorong Sungai Angek Nagari Simarasok.
“Masyarakat telah bergotong royong untuk membersihkan material longsor, agar irigasi itu bisa berfungsi kembali,” ujar Yunaidi. (h/wan)