PEKANBARU (HR)-Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi, mengapresiasi para penggiat Informasi Teknologi di Kota Pekanbaru, yang mempresentasikan tiga aplikasi terbaik Hackathon Merdeka 2.0, di Kantor Walikota, Jumat (6/11) kemarin.
Aplikasi yang ditampilkan terdiri dari aplikasi data kependudukan, aplikasi asap dan aplikasi pendataan anak putus sekolah."Kita berikan apresiasi kepada penggiat IT yang ada di Kota Pekanbaru, dalam mewujudkan visi Pekanbaru menjadi Kota Metropolitan Madani, salah satu elemen penting yang harus diterapkan adalah program Smart City. Apalagi penggiat IT itu nantinya akan membawa nama Pekanbaru dalam pentas iven nasional Hackaton Merdeka 2.0 di Jakarta nanti," kata Ayat, saat kegiatan presentasi aplikasi penggiat IT.
Dengan adanya aplikasi tersebut, kata Ayat, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan terbantu, terutama mengenai pelayanan publik, seperti tentang data kependudukan dan bidang pendidikan. Untuk itu, Pemko Pekanbaru sangat mendukung penuh kepada para penggiat IT Pekanbaru yang akan bertanding nantinya.
Wawako juga meminta kepada tim yang akan membawa nama Kota Pekanbaru, agar terlebih dahulu mempresentasikan aplikasinya kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Pekanbaru. Menurutnya, tiga aplikasi yang telah dipresentasikan memang sangat dibutuhkan untuk kota berkembang seperti Kota Bertuah ini.
"Seperti aplikasi tentang pendidikan, nantinya masyarakat bisa memberikan data jumlah anak yang putus sekolah. Jadi kalau ada masyarakat melihat ada anak sekolah yang putus sekolah, tinggal di foto dan di upload dalam layanan aplikasi itu. Dari sinilah, nanti Kita akan tahu berapa jumlah anak yang putus sekolah di pekanbaru,” kata Wawako.
Sementara itu, Team Leader Hackathon, Hisam Setiawan mengatakan, tujuan presentasi aplikasi kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, agar mendapat dukungan dari pihak pemerintah untuk tampil diperlombaan tingkat nasional tangggal 14-16 November mendatang.
"Aplikasi yang dipersentasekan ada tiga, pertama aplikasi pangkalan data kependudukan, aplikasi asap dan aplikasi mendata anak putus sekolah," ujar Hisam Setiawan.
Hisam menjelaskan sekilas mengenai aplikasi data penduduk, menurutnya aplikasi itu terinspirasi dari rumitnya masyarakat dalam mengurus administrasi. Aplikasi ini masih dalam bentuk website, dengan beberapa fitur didalamnya, seperti dasboard, pengguna, kartu Keluarga, penduduk, Statistik dan Map.(adv/humas)