KARIMUN (HR)-Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengklaim angka kemiskinan di Kabupaten Karimun mengalami penurunan cukup signifikan.
Dimana pada tahun 2005, secara makro angka kemiskinan Karimun sebesar 18.130 jiwa atau sekitar 9,49 persen.
Angka tersebut turun menjadi 14.993 jiwa atau 6,72 persen pada tahun 2014.
“Kemiskinan di Kabupaten Karimun secara makro turun pada tahun 2014 sebesar 6,72 persen atau 14.993 jiwa. Keberhasilan ini berkat program pengentasan kemiskinan melalui sharing dengan pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi kepri,” ujar Rafiq.
Selain itu, Rafiq juga menyampaikan penurunan juga terjadi pada angka pengangguran.
Jika pada tahun 2006, angka pengangguran terbuka sebesar 13,35 persen, pada medio tahun 2014, angka pengangguran terbuka turun menjadi 6,22 persen.
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Bumi Berazam ini juga disebut Rafiq mengalami kemajuan, rentang 2006-2014 partisipasi angkatan kerja dari angka 55,18 persen naik menjadi 63,97 persen.
Nilai investasi juga dikatakan incumbent calon Bupati Karimun 2016-2021 itu meningkat drastis.
Pada tahun 2006 nilai investasi di Kabupaten Karimun sebesar Rp 1,1 triliun, pada tahun 2015 naik drastis menjadi Rp 22,6 triliun.
Peningkatan nilai investasi itu disebutkan Rafiq pasca Karimun ditetapkan free trade zone (FTZ).
Status FTZ juga disebut Rafiq sangat berpengaruh dalam dunia investasi di Karimun.
Sebelum menyandang status FTZ, di Karimun hanya ada sembilan perusahaan tapi sejak berstatus FTZ, hingga kini sudah 150 perusahaan yang beroperasi di Karimun. (tbn/rio)