BENGKALIS (HR)-Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Bengkalis melaksanakan vaksinasi penyakit jembrana atau penyakit keringat darah terhadap hewan ternak sapi. Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran penyakit menular pada sapi Bali.
“Sejauh ini tim petugas kesehatan hewan Distanak telah diturunkan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak sapi yang ada di kampung-kampung yang ada di seluruh kecamatan. Seperti pada 5 November kemarin, telah dilakukan vaksinasi terhadap 156 ekor di Desa Sadar Jaya, Kecamatan Siak Kecil,” ungkap Kepala Distanak Bengkalis, Ariyanto, Jumat (6/11).
Dikatakan Ariyanto, vaksinasi jembrana dilaksanakan oleh Tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis yang berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Siak Kecil dan UPT Distannak Kecamatab Siak Kecil. Vaksinasi dilakukan pada sapi milik kelompok peternak dan pribadi.
Penyakit jembrana merupakan salah satu penyakit hewan menular terutama pada ternak sapi bali. Jenis penyakit Jembrana biasanya menyerang sapi berumur setahun keatas. Penularan melalui kontak langsung dengan sapi penderita jembrana maupun gigitan lalat penghisap darah yang kerap menggigit sapi, baik saat berada di kandang maupun dan sapi yang diliarkan.
Sejauh ini, total ternak sapi yang telah divaksinasi oleh tim kesehatan hewan Distanak mencapai 706 ekor, secara rinci untuk jumlah ternak sapi di kecamatan Siak Kecil sebanyak 275 ekor, Bengkalis 101 ekor, Mandau 235 ekor, Rupat 55 ekor, Pinggir 10 ekor dan Kecamatan Bantan 9 ekor.
Vaksin Jembrana akan dilakukan dalam rangka pencegahan terhadap penyakit menular pada sapi. Pada priode pertama vaksinasi akan diulang satu bulan kemudian, dan selanjutnya akan diulang vaksin setahun pada sapi yang sama. Selain itu, obat vaksin Jembrana memiliki batas waktu tertentu tak bisa lagi digunakan selama 6 bulan. Setelah batas waktu tersebut, obat-obatan sudah dianggap kedaluwarsa dan tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Adapun gejala hewan sapi terserang virus Jembrana antara lain lesu dan nafsu makan berkurang disertai diare bercampur darah serta demam tinggi. Jika terlambat mendapat pertolongan, maka seluruh organ vital pada tubuh akan membengkak, diantaranya terjadi pembesaran pada limpa dan scapularis, fernoralis dan parotis sangat menonjol sekali dan disertai keringat bercampur darah.
“Kita berharap, seluruh masyarakat pemilik ternak bisa proaktif laporkan hewan ternak milik mereka yang belum divaksin. Dengan harapan tak satupun hewan ternak yang belum tersentuh penanganan petugas,” ujar Ariyanto. (man)