Dalam aksi demo, massa menyebutkan bahwa selama ini pihak DPRD tidak respons terkait tapal batas antara Kecamatan Kubu dan Kecamatan Pekaitan. Padahal, jika tak ditanggapi diyakini akan timbul permasalahan lebih serius lagi.
Ketua koordinator demo, Amansyah, dalam orasinya menyebutkan pihaknya menuntut kerja sama dari pihak DPRD untuk menuntaskan permasalahan yang kerap terjadi di wilayah perbatasan tersebut. Dengan demikian diharapkan para pelaku penjual lahan akan bisa diadili sebagaimana mestinya, sebab sudah tak diragukan lagi modus jual beli tanah oleh aparat desa kerap terjadi.
Terkait plasma PT Jatim Jaya Perkasa, disebutkan bahwa masyarakat sudah tak tahan lagi dengan adanya isu penggelapan dana plasma oleh pihak pengurus inti Koprasi Unit Desa (KUD). Sebab, pihak PT Jatim menyebutkan bahwa sejak tahun 2010 dana plasma yang dikeluarkan oleh pihak PT Jatim Jaya Perkasa melalui KUD yang akan dibagikan kepada masyarakat tidak pernah ada masalah, bahkan setiap bulan sudah disalurkan. Namun, hanya saja pihak KUD saja yang belum merealisasikan sebagaimana mestinya.
Amansyah, dalam orasinya juga menyebutkan bahwa anggota DPRD Rohil berinisial Ri, diduga telah menggelapkan dana plasma yang telah disalurkan PT Jatim untuk masyarakat. Karena Ri bertindak sebagai bendahara KUD.
Di tempat yang sama Latif masyarakat Pekaitan, juga menyebutkan, ada perbedaan yang diterima mereka dari plasma. Perbedaan itu terkait angka dengan masyarakat Kecamatan Kubu.
"Kami dapat plasma 200 ribu per bulan, sementara untuk Kubu 250 ribu per bulan. Berarti ada kesenjangan antara kami dengan Kubu. Lain lagi, untuk Kubu tiap bulan lancar terima plasma sementara kami, kalau hitungan tujuh bulan yang kami terima empat bulan," sebut Latif.
Tuding Pembohong
Dalam aksinya massa juga menuding Ketua DPRD Rohil, Nasrudin Hasan pembohong. Pasalnya, mereka merasa Nasrudin tidak merealisasikan janjinya yang terdahulu terkait pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
Ketua Himpunan Persatuan Mahasiswa Rohil (Hipemarohi), Charles, yang turut bergabung menyebutkan bah-wa Ketua DPRD Rohi banyak umbar janji namun realisasinya belum nampak. "Pak Nasrudin pembohong, banyak janjinya yang sampai sekarang belum ada terealisasinya," ujar Charles.
Tambahnya, sejak lama Ketua Nasrudin menjanjikan pembangunan jalan dan jembatan namun sampai saat ini setiap masyarakat yang melewati jalan selalu dihadapkan dengan kubangan lumpur. "Kami masya-rakat sudah muak dengan janji -janji ketua, apa lagi musim hujan, jalan kami langsung tak bisa dilewati,"paparnya.
Anggota DPRD Rohil, Yohanes dari Partai Hanura dan tergabung dalam Komisi C, menanggapi persoalan infrastruktur tersebut. Katanya, tahun ini akan dibangun. "Insya Allah tahun ini kita bangun, jadi jangan ragulah, saya sudah lihat dan ada pada anggaran kita," terang Yohanes.
Kantor Bupati
Setelah sekitar 30 menit aksi demo yang dilakukan di-depan kantor DPRD Rohil berlanjut di depan kantor Bupati. Di sana massa mendesak masuk karena keinginan bertemu Bupati tidak tercapai. Namun pihak keamanan yang terdiri dari personel Polisi dan Satpol PP membuat pagar betis.
15 menit kemudian Asisten I Pemkab Rohil, Wan Rusli Syarif, menanggapi. Katanya, setiap tuntutan atau aspirasi akan ditanggapi dan dalam watu dekat segera dikoordinasikan dengan pihak penghulu dan camat setempat.
"Kita akan tanggapi permintaan saudara-saudara, besok akan saya panggil penghulu dan camat. Mana yang bisa diselesaikan segera kita selesaikan, tapi adapun demikian biarlah saya koordinasikan terlebih dahulu dengan pimpinan," ujar Wan Rusli.***