YERUSALEM (HR)-Pemerintah kota Yerusalem dilaporkan telah mengeluarkan surat perintah untuk menghancurkan masjid dan bangunan komersial di daerah Silwan, Yerusalem Timur. Hal itu disampaikan seorang pengawas Israel yang berbasis di Silwan.
Dilansir dari Maan News, Rabu (4/11), The Wadi Hilweh Information Center mengatakan inspektur pengawas dari pemerintah kota telah mengeluarkan surat perintah penghancuran kota di pintu masuk menuju Masjid Al Qaqa.
Surat perintah itu mengatakan kalau masjid telah dibangun tanpa izin yang diperlukan di kota Yerusalem. Manager Masjid Al Qaqa, Hani Abu Tayih, menerangkan masjid berukuran 120 meter persegi itu dibangun tiga tahun lalu dan melayani sekitar 5.000 jemaah.
Ia mengungkapkan masjid itu dibangun dari batu bata, termasuk ruang doa, toilet dan ruang untuk berwudhu. Sebelumnya, surat perintah serupa dikeluarkan pada 20 Agustus lalu, dan mengancam akan dilakukan pembongkaran dalam wakti 30 sampai 90 hari ke depan.
Perintah pembongkaran lain juga dikeluarkan pada outlet jasa pencucian mobil, yang telah diambil foto dari sekitar bangunan komersial tersebut oleh pengawas pemerintah kota. Mereka berdalih penghancuran dilakukan di bawah Pasal 212 Perencanaan Israel dan Hukum Gedung 1965.
Sejak Israel menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1967, pemerintah Israel telah memberlakukan perubahan demografis dan fisik yang luas ke dalam kota, sebagai usaha licik untuk melakukan Yahudisasi daerah tersebut.
Pada 2014 lalu, lingkungan pemukim Yahudi meningkat dari 75 persen hingga 125 persen, dengan mengambil 14 persen tanah di Yerusalem Timur yang diperuntukkan untuk pembangunan perumahan Palestina.
Bahkan, pasukan Israel telah menghancurkan sebuah bangunan di lingkungan Beit Hanina dan rumah warga Palestina di lingkungan Jabal Al Mukkabir, Senin (2/11) waktu setempat.
Silwan adalah salah satu dari banyak lingkungan Palestina di daerah itu yang menjadi target penghancuran pasukan Israel. Bulan lalu, pasukan Israel mengawal para pemukim Yahudi melakukan penggusuran paksa 9 warga Palestina dari rumah mereka sendiri.(rep/rio)