Gresik (HR)-Petronas Carigali Sdn Bhd menyiapkan dana US$ 100 juta sebagai anggaran belanja modal kegiatan eksplorasinya tahun depan. Kontraktor kontrak kerjasama minyak dan gas bumi (KKKS migas) asal Malaysia tersebut akan menggunakan dana setara Rp1,34 triliun tersebut untuk menambah tiga sumur eksplorasi di dua wilayah kerja miliknya.
General Manager Petronas Carigali Hazli Sham Kassim menjelaskan, tiga sumur eksplorasi baru yang akan digarap perusahaannya tahun depan, terdiri dari satu sumur di Lapangan Bukit Tua, Wilayah Kerja (WK) Ketapang, Jawa Timur dan dua sumur di WK North Madura II di Madura.
Hazli menyebutkan, untuk melakukan eksplorasi di satu sumur, Petronas akan menghabiskan dana sekitar US$30 juta. Sehingga untuk menemukan cadangan migas dari ketiga sumur baru itu, Petronas harus menyediakan dana sampai US$100 juta.
"Kami berfokus untuk mengembangkan tiga sumur, yaitu dua sumur di North Madura dan satu di Bukit Tua. Investasi satu sumur biayanya kira-kira mencapai US$30 juta," jelas Hazli di Gresik, Jawa Timur, Rabu (4/11).
Khusus untuk Bukit Tua, Petronas berencana bisa memiliki lima sumur dari dua sumur yang sudah berproduksi saat ini sebanyak 10 ribu-12 ribu barel minyak per hari (bph).
Pengembangan sumur ketiga di Lapangan Bukit Tua sendiri dijadwalkan rampung pada akhir November 2015 dengan produksi awal 4 ribu hingga 6 ribu bph. Sedangkan produksi puncak Lapangan Bukit Tua secara total diharapkan nantinya bisa menyentuh 20 ribu bph.
"Kami akan mulai mengeksplorasi ketiga sumur itu pada kuartal III tahun depan, di mana pengeboran akan dilakukan dengan satu rig saja," ujarnya.
Total Belanja Modal
Alokasi dana sebesar US$100 juta untuk Lapangan Bukit Tua dan North Madura II menurut Hazli menjadi bagian dari total rencana belanja modal Petronas Carigali sebesar US$300 juta pada 2016 yang seluruhnya diutamakan untuk mendanai kegiatan hulu.
"Semuanya dari kas perusahaan, terutama untuk sumur eksplorasi dan pengembangan produksi. Kami tidak ada lagi rencana bisnis di hilir seperti bangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), tapi kini fokus di upstream," jelasnya.
Hazli menambahkan, Petronas telah menghabiskan investasi sebesar US$658 juta untuk mengembangkan dua sumur existing dan fasilitas produksi di Lapangan Bukit Tua.
Ia melanjutkan, realisasi belanja modal tersebut kini sudah mencapai 90 persen, sehingga pada akhir tahun uang tersebut diharapkan bisa terserap semuanya.
"Antara target dan realisasi belanja modal sudah hampir sama. Apalagi sebelumnya kami telah berhemat biaya investasi US$16,5 juta akibat menggunakan teknologi Cyclone Solid Removal (CSR) sehingga minyak bisa dihasilkan dengan cepat," jelas Hazli.
Lapangan Bukit Tua sendiri dioperasikan oleh PC Ketapang Ltd dan PC Ketapang II Ltd sebesar 80 persen yang merupakan anak usaha Petronas. Sedangkan 20 persen sisanya dimiliki oleh PT Saka Ketapang Perdana, yang merupakan anak usaha dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).(cnn/mel)