Tangsi Belanda yang terdapat di tepian Sungai Siak, Kecamatan Mempura, saat ini merupakan satu-satunya peninggalan Kolonial Belanda yang masih tersisa. Namun sayang, keberadaannya seolah tidak dianggap, sehingga terlihat tidak terawat.
Hal ini menyebabkan berbagai opini negatif muncul dari kalangan masyarakat sekitar. Masyarakat menganggap Pemerintah Daerah tidak serius memperhatikan dan mempertahankan situs sejarah yang ada, khususnya di wilayah Kecamatan Mempura.
"Di tempat kita ini, juga ada peninggalan sejarah yang telah berusia ratusan tahun, yakni Tangsi Belanda. Namun sayang keberadaannya tidak bisa dimanfaatkan. Padahal jika Pemerintah serius dalam merawat serta mengelola Tangsi Belanda tersebut, maka bisa menjadi obyek wisata favorit sama seperti Istana Siak. Sehingga bisa menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke Negeri Istana ini," terang salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Mempura, Abdul Rohim, Rabu (21/1).
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi 1 DPRD Siak Sujarwo, yang juga tokoh masyarakat Mempura. Ia sangat prihatin, dengan kondisi Tangsi Belanda tersebut. Seharusnya keberadaannya bisa memberikan Konstribusi, bila Pemerintah Pusat dan Daerah, benar-benar serius memperhatikannya.
"Memang saat ini, banyak masyarakat Mempura yang berharap dan pernah menyampaikannya kepada saya tentang Tangsi Belanda itu. Mengapa kok tidak begitu diperhatikan dan tidak dirawat, sehingga situs sejarah tersebut terkesan seperti terlupakan dan terabaikan," terang Sujarwo, saat ditemui di kediamannya.
"Kami juga tidak lepas tangan dengan fenomena itu. Saya juga sangat prihatin, namun sesuai yang pernah kami bicarakan bersama, bahwasanya Tangsi Belanda itu adalah cagar budaya, yang pengelolaannya merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat.
Kita selaku Pemerintah Daerah harus koordinasi terlebih dahulu dengan Pusat, bila ingin menangani Tangsi tersebut, begitulah mekanismenya. Tapi ke depan, Insya Allah ini akan saya perjuangkan dan upayakan," lanjutnya.
Saat ini masyarakat Mempura terus bertanya-tanya, kenapa Pemerintah Daerah yang beberapa waktu lalu sudah pernah merenovasi bangunan sejarah tersebut. Hingga saat ini Tangsi Belanda itu tidak juga bisa difungsikan, padahal sudah menelan APBD yang cukup besar.***