PEKANBARU (HR)-Bangunan Jembatan Penyeberangan Orang di Jalan HR Soebrantas, Tampan,nyaris tidak berfungsi, karena jarang dilalui orang. Sepinya orang menyeberang lewat jembatan itu bukan karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dan menjaga keselamatan diri saat menyeberang jalan. Namun, karena letak JPO yang tidak strategis.
Letak JPO ini terlalu jauh dari persimpangan beberapa ruas jalan, seperti Jalan Cipta Karya dan Rajawali, tempat banyak orang menyebarang jalan. Bahkan jaraknya lebih jauh lagi, sekitar 250 meter dari zebra cross yang selama ini menjadi tempat banyak anak sekolah dan warga menyeberang jalan raya yang cukup padat lalu lintasnya itu.
Hal ini dikatakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Pekanbaru, Zainal Arifin. Dikatakannya, JPO seharusnya dibuat sesuai kebutuhan pejalan kaki dan fungsinya bisa dimanfaatkan seutuhnya oleh masyarakat.
"Kebetulan saya setiap hari melintas di bawah JPO HR Soebrantas, memang itu sepi. Hal tersebut akibat Pemko Pekanbaru tidak memperhatikan kondisi di situ saat membangun JPO yang letaknya justru jauh dari tempat biasa orang menyebarang," ucapnya, kepada wartawan di DPRD Selasa (3/11).
Terlebih menurutnya, Pemko Pekanbaru terkesan menomorduakan keselamatan warga penyeberang dalam membangun JPO, mengingat pada jembatan tersebut juga terpasang iklan komersial berukuran besar.
"Pemerintah seharusnya juga paham, JPO juga tidak dibenarkan menjadi lokasi yang dikomersilkan. Itu tidak hanya di satu titik JPO, tapi hampir seluruh JPO yang ada di Pekanbaru di komersilkan," cetusnya. Kembali dikatakan Anggota Komisi III ini, keberadaan JPO justru hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan oleh para penyeberang. Mereka lebih memilih menyeberang di jalan bawah JPO atau pun sama sekali tidak di JPO. (ben)