Padang (HR)-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun GAW Koto Tabang, Sumatera Barat melaporkan ada enam titik panas yang tersebar di provinsi tersebut, Senin pagi.
"Enam titik panas yang terpantau pada Senin pagi ialah empat titik di Kabupaten Solok Selatan dan dua titik di Dharmasraya," kata Kepala Seksi Meteorologi BMKG GAW Koto Tabang, Budi Satria saat dikonfirmasi dari Padang, Selasa.
Ia mengatakan adanya titik api di dua kabupaten ini, warga di bagian selatan Sumbar akan merasakan dampak kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
Selain di Sumbar, BMKG GAW Kototabang juga mendeteksi 100 titik api lainnya yang tersebar di Pulau Sumatera yaitu 71 titik di Sumatera Selatan, 14 titik di Kepulauan Bangka Belitung, 10 titik di Jambi, tiga titik di Lampung, satu titik di Riau dan satu titik Bengkulu.
Ia mengatakan hasil pantauan Satelit NOAA-18 ini berbeda dari pantauan Satelit Terra & Aqua pada 2 November pukul 06.00 WIB yang hanya mencatat tujuh titik api di Pulau Sumatera.
"Pantauan dari Satelit Terra & Aqua mendeteksi tiga titik panas di Sumatera Selatan, tiga titik di Jambi dan satu titik di Sumbar yaitu di Dharmasraya," kata dia.
Berdasarkan pantauan konsentrasi PM10 pada pukul 09.00 WIB di daerah Bukittinggi, Agam dan sekitarnya, kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berada pada kadar pencemaran 61 ug/m3 dan termasuk kategori sedang.
Ia mengatakan BMKG memprediksi terjadi peningkatan kualitas udara di Sumbar pada Senin (2/11) karena pada dua hari terakhir terjadi peningkatan intensitas hujan di sebagian besar wilayah di provinsi tersebut.
Kondisi ini tetap rentan terhadap perubahan kualitas udara karena hujan yang turun masih belum merata, terutama di bagian selatan Sumatera.
"Sedangkan peluang hujan di Sumbar pada Senin (2/11) mengalami penurunan dengan peluang terbesar masih berada di Kepulauan Mentawai, bagian pesisir dan meluas ke bagian tengah," ujar dia.
Sementara prospek kabut asap keesokan harinya, Selasa (3/11) diperkirakan terjadi hujan di Kepulauan Mentawai dan Sumbar pesisir serta melebar ke wilayah lain pada sore hingga malam hari dan hal ini diprediksi dapat mengurangi dampak kabut asap yang berasal dari bagian selatan Sumatera.
Salah seorang warga Bukittinggi, Asnawati (49) mengatakan kualitas uadar di daerah itu sudah mulai membaik dan kabit asap sudah mulai hilang.
"Jarak pandang telah membaik dan langit biru sudah mulai terlihat karena turun hujan dengan intenaitas yang cukup tinggi beberapa hari terakhir," ujar dia.
Ia berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah kabut asap di bagian selatan Sumatera agar kualitas udara yang sudah mulai membaik di daerah itu dapat dipertahankan. (ant/rio)