PEKANBARU (HR)-Forum Lingkar Pena Riau menggelar peluncuran buku "Riwayat Asap" di Pustaka Wilayah Soeman HS, Sabtu (31/10).
Pada peluncuran buku ini, tampil Budayawan Fakhrunnas MA Jabbar dan Bambang Kariyawan sebagai pembicara, dan Arlen Ara Guci sebagai moderator dalam talk show mengusung tema, sastra hijau.
Hadir pada kegiatan ini Budayawan Pilihan Sagang 2015 Husnu Abadi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia sekaligus sastrawan Riau Deni Kurnia, sastrawan Riau Aris Abeba, dan penyair muda Riau yang baru memenangkan Anugerah Sagang kategori buku Ahmad Ijazi, dan penyair muda lainnya May Moon Nasution serta M Asqalani Eneste, SMK Kehutanan Pekanbaru dan undangan lainnya.
Ketua Pelaksana Sastra Hijau Muhammad Aditiya, mengatakan, peluncuran buku "Riwayat Asap" ini merupakan konstribusi dari teman-teman Forum Lingkar Pena (FLP) terhadap bencana asap di Bumi Melayu.
"Jadi dalam buku ini, ada puisi dan juga cerpen yang secara keseluruhan adalah kegelisahan penulis tentang pembakaran lahan dan hutan di Riau. Maka itu, kami mengkritik pemerintahan dan korporasi lewat tulisan yang termaktub dalam buku Riwayat Asap," paparnya.
Pengurus FLP ini juga berharap, dengan diluncurkannya buku Riwayat Asap dari para penulis FLP, semoga bisa membuka mata pembakar lahan dan hutan dan juga kinerja pemerintah yang belum maksimal menangani karhutla. "Dan bagi masyarakat buku ini adalah hadiah dari kami sebagai bentuk solidaritas dalam bermasyarakat seutuhnya," tutupnya.
Sementara itu, Fakhrunnas M Jabbar dalam presentasinya memaparkan sastra tak semata bicara manusia, tapi juga bisa mengupas berbagai dimensi kehidupan, termasuk persoalan lingkungan. "Sastra bisa jadi salah satu benteng terakhir, guna menyelamatkan bumi kita," ujarnya. Sedangkan Bambang Kariyawan, menyebut kumpulan puisi dan cerpen para penulis muda dan sastrawan Riau tersebut, selaksa obat luka kepedihan dan kreativitas penulis sebagai upaya menabur benih sastra hijau di Riau. (aag/rpo)