Jakarta (HR)-Distribusi logistik dilakukan sejumlah daerah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2015 terdampak kabut asap, di Sumatera, Kalimantan hingga Papua. Namun, distribusi logistik di daerah-daerah tersebut terancam terkendala.
Hanya saja, hal itu belum bisa diketahui apakah benar terkendala atau tidak. Sebab menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, hal itu baru bisa terlihat pada pekan kedua atau ketiga November 2015 nanti.
"Kalau asap makin pekat, itu baru kita cari jalan keluar," kata Arief di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (31/10).
Alasannya, pada 20 November proses sortir kertas surat suara dan pengemasan logistik pemungutan suara pilkada harus sudah mulai dilakukan di masing-masing kabupaten atau kota yang selenggarakan pilkada.
"Logistik itu harusnya sudah ada di kabupaten-kota. Kalau tidak ada kan sortir pengemasan (logistik) tidak akan bisa dimulai. Jadi tanggal 20 (November) itu titik kritisnya," ujar Arief.
Karena itu, Arief menuturkan, daerah-daerah yang terdampak kabut asap tersebut akan dilihat proses distribusi logistiknya menggunakan jenis transportasi apa, apakah akan menggunakan jalur darat, laut, atau udara.
"Ternyata kan beberapa daerah proses distribusi logistiknya lewat udara," ungkap Arief.
Lebih jauh, kata Arief, KPU akan melihat apakah daerah-daerah tersebut memang mengalami masalah kebakaran lahan dan hutan atau hanya dapat kiriman asap dari daerah lain saja.
"Ada yang bilang kena asap tapi bukan daerah dia yang kena kebakaran. Artinya pesawat masih bisa mendarat di daerah tersebut," ujar Arief.(vvc/dar)