SELATPANJANG (HR)-Bupati Kepulauan Meranti, H Irwan Nasir minta kepada Pemerintah Provinsi Riau melalui DPRD Riau agar mengalokasikan anggaran pembangunan jalan produksi pertanian dan perkebunan di Kepulauan Meranti.
Irwan mengungkapkan, salah satu kendala yang dihadapi para petani atau pekebun di Meranti dalam memasarkan hasil pertaniannya adalah persoalan infrastruktur seperti jalan produksi.
Para petani atau pekebun selama ini hanya sebagai pekerja. Dimana harga tinggi komoditas tersebut tidak pernah mereka nikmati. Yang menikmati harga yang bagus itu adalah para tengkulak yang menentukan sendiri harga itu.
Petani dan pekebun itu juga tidak bisa berbuat banyak, sebab tengkulak ini juga akan menjemput hasil pertanian itu dari lapangan. Dan selanjutnya mengupahkan lagi hingga sampai ke pelabuhan.
Kondisi itu akibat belum tersedianya jalan produksi. Sehingga para petani atau pekebun terpaksa menjual hasil ladang atau kebun mereka kepada para tengkulak-tengkulak. Apalagi jauh sebelumnya para tengkulak ini juga sudah berperan membantu petani dengan memberikan berbagai pinjaman di depan.
Hanya saja jika jalan produksi sudah ada, maka petani atau pekebun akan langsung menjual hasil usahanya ke pelabuhan bahkan bisa dipasarkan ke Selatpanjang.
“Inilah persoalan mendasar yang hingga saat ini masih belum tertangani dengan baik. Karena dana yang ada selama ini masih difokuskan untuk penganggaran pembangunan infrastruktur yang memiliki dampak lebih luas bagi lapisan masyarakat dan keperluan penyelenggaraan pemerintahan kabupaten, kecamatan dan desa, “ ungkap Bupati Kepulauan Meranti, melalui Kabag Humas Ery Suhairi kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Kamis (22/1) kemarin.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Riau memiliki anggaran pembangunan yang cukup untuk membantu persoalan kekurangan dana yang dialami Meranti sebagai daerah terbelakang di Provinsi Riau.
“Kita sangat berharap dukungan kuat dari provinsi untuk pelaksanaan pembangunan di Meranti. Sehingga kita tidak merasa Meranti dianaktirikan,”ucapnya lagi.(jos)