JAKARTA (HR)-Perusahaan asuransi jiwa PT Astra Aviva Life berhasil menggenjot kinerja di tahun ini. Hingga akhir September 2015, perusahaan ini berhasil mengantongi premi Rp1,2 triliun. Auddie Wiranata Wakil Presiden Direktur Astra Life mengatakan, capaian ini nyaris dua kali lipat dari premi yang perusahaan ini kantongi sepanjang 2014. Menurut dia, kencangnya laju bisnis Astra Life karena pasar asuransi dalam negeri cukup besar.
Ditambah, penetrasi asuransi yang masih rendah membuka peluang untuk mengembangkan bisnis. "Tinggal bagaimana meracik produk yang tepat dan distribusi yang efektif," kata dia, belum lama ini.
Astra Life juga berupaya menyebar saluran distribusi agar lebih mudah dijangkau masyarakat. Sehingga tak cuma mengandalkan kanal tradisional seperti keagenan. Sampai akhir tahun, Auddie percaya, target premi hingga akhir tahun bisa mencapai 130 persen dari realisasi premi tahun lalu Rp650 miliar.
"Sampai akhir tahun kami menargetkan premi bisa mencapai Rp1,5 triliun," ujar dia. Untuk menggapai target tersebut, Astra Life mengaku akan mengembangkan beberapa portofolio bisnis yang lebih merata.
Dari jenis produk, Auddie mengatakan, kontribusi produk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sudah hampir sama besar. Begitu juga untuk produk tradisional dan unitlink.
"Namun untuk produk life, unitlink sedikit lebih banyak," kata dia. Dari sisi nasabah, ritel dan kumpulan porsinya 50:50. Pada produk asuransi kesehatan, Astra Life tertekan kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Namun, pihaknya sudah mengantisipasi dengan mengembangkan produk asuransi kesehatan yang bisa menambah manfaat dari produk BPJS Kesehatan.
"Segmen kelas menengah ini menginginkan level pelayanan yang lebih baik," ujar Auddie.
Ke depan, Astra Life juga lebih rajin menjalin kerjasama dengan perusahaan pembiayaan. Langkah ini dilakukan agar pemasaran lebih efektif.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya memperluas distribution point selain membuka cabang sendiri," kata Auddie.
Sebab dengan begitu, Astra Life bisa menekan biaya operasional.
Peningkatan penetrasi pun bisa lebih masih karena tertolong oleh jaringan yang sudah dimiliki oleh calon mitra mereka. Salah satunya, PT Astra Multi Finance.(kon/mel)