DURI (HR)- Pengerjaan infrastruktur, baik itu jalan atau pun trotoar, selalu jadi biang kerok kemacetan. Pasalnya, selain minimnya rambu-rambu peringatan, juga tidak adanya pengatur arus lalu lintas.
Contohnya saja pengerjaan trotoar di Jalan Mawar yang masuk Kelurahan Balik Alam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
"Kalau sore dan siang hari, tak tanggung macetnya. Biang kerok kemacetannya ternyata pengerjaan trotoar. Apalagi lokasi pengerjaannya dekat dengan persimpangan dan lampu merah," ujar Lina warga Jalan Kemuning, Kelurahan Balik Alam, kepada, Jumat (30/10).
Hal senada juga dikatakan Lukman, dimana sering kali kendaraan yang mengangkut material pengerjaan trotoar berhenti ditengah jalan. Sehingga menyebabkan arus lalu lintas tersumbat dari kedua arah.
"Kalau sore, disaat kendaraan ramai-ramainya, pasti macet.
Seharusnya, dari pihak kontraktor penyediakan orang yang mengatur lalu lintas. Apalagi saat sore, di saat orang pulang kerja," ulasnya.
Dari pantauan, pengerjaan trotoar di Jalan Mawar, sangat berdekatan dengan aspal jalan. Akibatnya, arus kendaraan dari kedua arah akan tersendat dan menyebabkan antrian kendaraan yang panjang. Bahkan saat kemacetan terjadi, tidak ada seorang pun dari pihak pelaksana pekerjaan yang memiliki inisiatif mengatur lalu lintas yang sudah mulai terlihat antrean panjang. (gor/ivi)