SELATPANJANG (HR)- PT Perkasa Baru yang memiliki hak konsesi bidang kehutanan di Pulau Rangsang, sejak beberapa bulan lalu sudah mulai beroperasi.
Perusahaan ini disebutkan akan melakukan penanaman jenis pohon yang mulai langka saat ini. Seperti pohon Meranti, Geronggang dan jenis kayu Meranti lainnya termasuk kayu Mahang-mahang.
Jenis kayu itu menjadi tanaman unggulan perusahaan, dengan harapan kedepan akan memiliki kembali bahan gergajian yang sangat dibutuhkan itu.
Perusahaan saat ini tengah melakukan penebangan sesuai RKT (Rencana Kerja Tahunan) yang telah disetujui oleh pemerintah.
"Dan setelah potensi kayu alam yang ada dimanfaatkan, selanjutnya akan dilakukan proses penanaman berbagai jenis kayu tersebut.
Sehingga kelak program ini berhasil, maka kondisi hutan tersebut akan kembali memiliki tegakan yang bernilai ekonomis,”ungkap H Makmun Murod, Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti, menjawab Haluan Riau Kamis kemarin.
Diakui Murod, bentuk pekerjaan yang dilakukan PT Perkasa Baru itu, sebagai bentuk baru dari pengelolaan usaha di bidang kehutanan.
Perusahaan ini beda dengan perusahaan HTI lainnya.
Dimana kalau HTI hanya menanam kayu untuk kebutuhan kertas saja.
Sementara perusahaan ini nantinya akan memiliki berbagai jenis kayu hutan yang bernilai tinggi.
"Kita mengapresiasi apa yang dilakukan perusahaan. Dan kita juga berharap dengan pola penanganan usaha kehutanan yang diadopsi Perkasa Baru itu akan berdampak positif terhadap usaha kilang gergajian maupun industry kayu lapis yang sejak lama telah mengalami kekurangan bahan baku,”sebut kadis ini.
Diungkapkannya, dengan beroperasinya perusahaan itu di Pulau Rangsang, juga akan bisa meminimalisir praktik illegal loging yang terjadi selama ini.
Sebab areal yang tidak berpenghuni atau diusahai pasti menjadi sasaran tangan-tangan jahil. Untuk itu dengan beroperasinya perusahaan itu, akan memutuskan mata rantai praktik illegal loging yang selama ini merugikan semua pihak.
Ditambahkannya, produksi kayu genlodongan yang masih bisa dimanfaatkan diharapkan juga bisa mendukung kebutuhan bahan baku kilang gergajian yang ada di Meranti saat ini.
Menurutnya, perusahaan diharapkan menjalin kerjasama dengan pengusaha local yang bisa menampung kayu log untuk bisa diolah dan kembali membuka lapangan kerja bagi masyarakat Meranti.(jos)