DURI (HR) - Kendati sudah menamatkan enam bulan pendidikan di SDN 081 Mandau, tapi 28 siswa di Dusun Perjuangan Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau hingga kini belum juga menerima ijazah dan SKHU. Meski belum mengantongi ijazah, berbekal surat keterangan dari sekolah, para lulusan SD tersebut, kini sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTP di berbagai tempat dan daerah.
Kenyataan cukup miris tersebut, disampaikan pemuka masyarakat setempat, Sarju Selasa (20/1) petang. "Dua puluh delapan siswa tamatan sekolah ini belum juga menerima ijazah. Padahal mereka sudah melanjutkan pendidikan. Karena ijazah belum juga ada, tentu saja sekolah tempat mereka menuntut ilmu saat ini jadi curiga dan bertanya-tanya," ujar Sarju.
Ditambahkannya, untuk membahas masalah tersebut, serta berbagai persoalan lain yang dikeluhkan orang tua siswa, Selasa diadakan pertemuan khusus di SDN 081. Sejumlah pihak terkait hadir. Antara lain Kepala UPTD Pendidkikan Kecamatan Mandau, Hj Rasimah Z, tiga pengawas SD, serta Plt Kepala SDN 081, Surti Boru Nainggolan. Dalam pertemuan yang berlangsung cukup alot tersebut, Ketua Komite Roni Saragih serta 60 kepala keluarga orang tua siswa, tokoh masyarakat dan sejumlah kaum ibu mempertanyakan banyak hal.
Selain membahas masalah ijazah yang tak kunjung diterima, hadirin juga mempertanyakan pungutan Rp350 ribu untuk beli buku. "Sampai kini buku untuk kelas V itu tak kunjung ada. (sus)