DUMAI (HR)-Untuk kesekiankalinya, Pj Wako Dumai Arlizman Agus yang baru beberapa bulan menjabat, didaulat jadi inspektur upacara momen peringatan hari nasional. Kali ini, Staf Ahli Bidang Pembangunan Pemprov Riau itu memimpin upacara peringatan ke-87 Hari Sumpah Pemuda.
Meski apel yang digelar di komplek perkantoran Pemda HR Soebrantas, Dumai itu sepi undangan serta kondisi udara diselimuti asap, jalannya upacara pada Rabu (28/10) tetap khidmat.
Sesuai pantauan, tampak jelas di tenda undangan banyak yang kosong. Pada tenda itu didominasi undangan dari unsur Forkopmda, perwakilan perusahaan swasta, BUMD dan BUMN, serta pejabat teras di lingkungan Pemko Dumai. Juga terlihat utusan KNPI, perwakilan OKP, pemuka adat dan masyarakat.
Pj Walikota Dumai, Arlizman Agus dalam sambutanya, meminta maaf kepada masyarakat karena kabut asap hingga kini masih menyelimuti Dumai. Walau sejumlah upaya sudah dilakukan untuk menanggulanginya. Apalagi tim gabungan dari seluruh unsur bahu membahu dalam menangani dampak Kabut Asap.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua unsur yang ikut dalam penanganan kabut asap di Dumai. Meski belum tertangani dengan maksimal karena ini disebabkan cuaca tak menentu, makanya saya meminta warga dapat memakluminya," ujar Arlizman.
Pj Wako yang membacakan sambutan Menpora Imam Nahrawi, mengajak seluruh generasi muda di daerah ini menjadi khalifah fil ard (pemimpin bumi) yang baik, adil dan bertanggung jawab.
"Hanya dengan menjaga dan merawatnya kita bisa menjaga keberlangsungan bumi hingga masa yang akan datang seiring dengan pembangunan peradaban kita," ajak Arlizman. Hingga selesai, pelaksanaan upacara berlangsung lancar dan khidmat tanpa adanya hambatan.
Di tempat terpisah, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Dumai Ahmad Khadafi mengatakan sudah saatnya kini semua masyarakat daerah ini punya tekad untuk menjadikan Dumai Nomor Satu dalam berbagai bidang.
"Ke depan kita berharap Dumai bisa menjadi nomor satu, terutama di Provinsi Riau sendiri," ujar dia kepada wartawan.
Momen peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2015 diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi generasi muda dalam memancangkan tekad untuk menjadikan Dumai ke depan sebagai nomor satu dalam pertaruhan prestasi di daerah ini.
Selama ini dinilainya, Dumai belum bisa diandal-kan dan belum diperhitungkan dalam percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, olahraga dan berbagai bidang lainnya. Bahkan, dinilainya justru Dumai lebih terkenal dengan citra negatifnya.
"Ya, selama ini Dumai lebih dikenal dengan pintu masuk narkoba jaringan internasional, Dumai Kota Berkuah, Dumai Kota Berlubang dan lain sebagainya," ujar dia.
Lebih jauh dari itu, Khadafi menilai masyarakat Dumai justru terpinggirkan dari berbagai kemajuan di tengah maraknya aktifitas pelabuhan dan industri. Bahkan, hak-hak daerah dari aktifitas pelabuhan dan industri banyak yang terabaikan, tanpa mampu untuk memperjuangkan.
Karena itu, dia menilai perlu ditumbuhkan kesadaran dan membulatkan tekad untuk menjadikan Dumai Nomor Satu, terutama dimunculkan pada generasi muda sebagai agen perubahan untuk menuju Dumai yang sejahtera di masa akan datang.
Mewujudkan harapan itu, dinilainya sudah saatnya generasi muda dari berbagai latar belakang di daerah ini berhimpun menjadi satu dalam merancang keinginan tersebut.***