PEKANBARU (HR)-Jajaran Polresta Pekanbaru didukung TNI, akhirnya menemukan mobil yang menabrak anggota Batalyon Kesehatan Divisi I Kostrad, Kopda Dadi Santoso,Senin (26/10) dini hari kemarin di area Purna MTQ Pekanbaru. Seperti dirilis sebelumnya, akibat tabrakan itu, Dadi yang ditugaskan untuk membantu penanganan asap di Riau, akhirnya tewas dengan kondisi mengenaskan.
Mobil tersebut adalah Toyota Kijang LGX (bukan Panther seperti yang diberikan sebelumnya, red). Mobil tersebut ditemukan di kawasan Rumbai, Selasa (27/10) kemarin. Sejauh ini, petugas juga mengantongi identitas pelaku penabrakan tersebut.
Hal itu dibenarkan Wakapolresta Pekanbaru, AKBP S Putut Wicaksono. Dikatakan, penemuan mobil itu adalah hasil pengembangan dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik, dari tujuh orang saksi.
"Dari tujuh saksi yang kita periksa, ada dua saksi yang memberikan keterangan mengenai keberadaan mobil yang diduga digunakan pelaku untuk menabrak korban (Dadi Santoso, red). Setelah ditelusuri petugas, mobil itu kita temukan ada di kawasan Rumbai. Namun tersangka pelakunya sudah tidak ada lagi saat rumahnya kita gerebek," terangnya.
Hingga saat ini, penyidik masih mendalami pemeriksaan terhadap dua saksi, yang keterangannya dinilai bisa mengarahkan petugas kepada pelaku penabrakan tersebut. "Untuk mobilnya sudah kita sita sejak pagi (kemarin, red) tadi," tambahnya.
Ditegaskan Putut, pihaknya menduga, otak dari aksi yang berbuntut kepada kematian itu, adalah orang yang mengendarai mobil Kijang tersebut. "Identitasnya sudah kita ketahui. Saat ini pengejaran masih dilakukan di luar Kota Pekanbaru," ujarnya lagi.
Diringkus
Terpisah, Komandan Satuan Tugas (Satgas) TNI, Letkol Inf Dwi Suharjo mengungkapkan bahwa pihaknya bersama pihak Kepolisian telah mengamankan tersangka pelaku penabrakan tersebut.
"Sudah (diamankan) di daerah Palas. Kelakuannya keterlaluan. Biadab. Saya ikut ke sana," ungkap Dwi.
Sementara itu, tambah Dwi, pelaku lainnya masih diburu petugas. Untuk itu, Dwi Suharjo meminta kepada yang bersangkutan termasuk yang berada di lokasi kejadian, untuk segera menyerahkan diri. Karena, lambat laun pelaku tersebut juga akan diringkus.
"Kita inginnya mereka menyerahkan diri saja. Kasihan. Dia pun tidak tenang, pasti ketangkap. Jangan sulitkan diri sendiri," imbau Dwi.
Masih penuturan Dwi, Kopda Dadi Santoso menjadi korban dalam kondisi luka-luka akibat tabrakan mobil. Bagian tubuhnya ada yang remuk diduga terkena hantaman mobil. "Dadanya remuk akibat dilindas. Ditabrak," tegasnya.
Terpisah, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, juga membenarkan penangkapan pelaku yang nekat menghabisi nyawa anggota TNI dari Kesatuan Kostrad tersebut. "Sudah ada (pelaku yang ditangkap) tadi malam. Lokasinya nanti saja biar dijelaskan oleh Kepolisian, sesuai tupoksinya.
Karena masih ada pelaku lain yang kita kejar," terang Nurendi.
Kendati begitu, Nurendi masih enggan membeberkan identitas dua pelaku yang telah diamankan tersebut. Dikatakannya, hal tersebut karena penanganannya sudah pada kepolisian. "Jangan detail-detail, nanti pelaku lainnya kabur. Kalau sudah tertangkap semua baru nanti tunggu ekspose dari polisi. Kan begitu aturan mainnya. Yang jelas sudah ada yang diamankan," tukas Nurendi.
Lebih lanjut, Nurendi juga menyebut kalau anggota intelijen TNI masih berada di lapangan untuk mengembangkan penyelidikan kasus tersebut. "Kita gabungan dengan kepolisian. Kita sudah menurunkan Intel. Kita sesuaikan dengan aturan yang ada. Biar kepolisian yang menanganinya. Mudah-mudahan secepatnya pelaku lain yang terlibat bisa tertangkap," tegas Nurendi.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen TNI Nurendi juga berterimakasih atas informasi yang yang disampaikan masyarakat untuk membantu aparat penegak hukum dalam mengungkap kasus ini. "Tanpa info masyarakat kita pasti kehilangan jejaknya. Yang jelas masih ada buron lainnya yang kita kejar sekarang ini," tandas Nurendi. (nom, dod)