Dumai (HR) - Pencemaran lingkungan kembali terjadi di kawasan industri Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan. Kali ini, sejumlah warga mengeluhkan debu Batu Bara milik Perusahaan pengolahan CPO PT SDS atau APICAL grup bertebaran ke udara dan merusak atap rumah warga.
Akibat dari debu batu bara itu merusak air tadah hujan warga setempat. Karena ketika hujan air yang awalnya putih sekarang tak bisa lagi dikonsumsi warga setempat setelah atap rumahnya terkontaminasi debu Batu Bara dari area industri P SDS.
Sejumlah warga Lubuk Gaung menuturkan aktifitas itu terjadi pada saat-saat tertentu, debu batu bara perusahaan SDS bertebaran ke udara. Terlihat aktifitas dermaga memang mengakibatkan debu batu bara saat memindahkan pecahan batu bara dari ponton yang berada di dermaga SDS, sehingga menimbulkan debu batu bara menyebar ke udara.
Bambang Surianto, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, mengatakan baru mendapatkan informasi terkait aktifitas perusahaan yang mengakibatkan debu batu bara bertebaran tersebut, saat dikonfirmasi kelapa KLH tegas mengatakan dampak debu batu bara.
"Kalau debu batu bara jelas limbah, bahan beracun berbahaya (B3), dalam waktu dekat, kita akan memanggil perusahaan SDS terkait informasi debu batu bara tersebut," ujarnya kepada sejumlah awak media.
KLH akan mempertanyakan hal itu, karena debu batu bara dapat berdampak kepada lingkungan masyarakat. Akan dicek kondisi dilapangan apakah dampak dari kejadian itu, apa pengaruh debu batu bara kepada lingkungan dan dampak akibat aktivitas perusahaan SDS.
Informasi yang dihimpun di lapangan, bahwa perusahaan PT. SDS menggunakan batu bara sebagai bahan bakar perusahaan. Aktifitas bongkar batu bara di dermaga ke Kompeor yang dinilai tidak standar mengakibatkan debu-debu dari batu bara berterbangan ke udara ditambah angin laut sehingga bertebaran.
Beberapa warga yang tergabung dalam Peduli Aksi Lingkungan (PAL) melakukan survei di dermaga dengan mengunakan jalur laut meninjau kondisi langsung. Bahkan dari mereka sudah mengumpulkan bukti-bukti berupa video dan photo aktifitas perusahaan.
"Rencananya akan kami upload dalam bentuk laporan tinjauan nyata PAL. Kami berharap Greenpeace harus tau kondisi lingkungan kita, ditambah kabut asap lagi. Ya, sebagai kontrol sosial dimana ini merupakan tanggungjawab bersama untuk melaporkan," katanya.(zul)