Jakarta (HR)-Bagi Telkomsel, kawasan Jabotabek dan Jawa Barat merupakan salah satu lumbung pemasukan, khususnya data. Pemakaian data di kawasan secara langsung memberikan kontribusi besar bagi Telkomsel Area II Jabotabek Jabar.
Dalam laporan keuangan terbaru, Telkomsel Jabotabek Jabar mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit mencapai 23 persen, yang membuat kawasan ini meraih pertumbuhan dua kali lipat selama empat tahun berturut-turut.
Pencapaian ini menjadi sesuatu yang penting mengingat wilayah Jabotabek Jabar merupakan pusat wilayah persaingan semua operator sekaligus etalase dan barometer kualitas layanan bagi pelanggan.
"Seiring dengan arah perusahaan untuk menjadi perusahaan digital berkelas dunia, Telkomsel Area Jabotabek Jabar secara konsisten mengembangkan layanan data dan digital," ungkap Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Venusiana Papasi, dalam keterangannya.
Dia menambahkan, hal ini tercermin dari pertumbuhan signifikan di data broadband dan digital services, sekaligus wujud sambutan yang positif dari masyarakat atas layanan kami tersebut.
Mengingat layanan data dan digital service sebagai new revenue growth engine, Telkomsel Area Jabotabek Jabar telah melakukan beberapa langkah strategis seperti pengimplentasian teknologi 4G/LTE dan menambah jumlah BTS 3G dan 4G di sejumlah wilayah strategis.
"Masyarakat khususnya di ibukota terkenal sebagai pelanggan gadget freak dan technology minded. Untuk itu, kami menghadirkan BTS terbanyak dan tersebar rapat dimana sebagian sudah didukung teknologi terkini 4G LTE untuk memberikan pengalaman lebih untuk kenyamanan bagi pelanggan dalam berkomunikasi,” papar Venus.
Telkomsel Area Jabotabek Jabar telah membangun sekitar 29.000 dengan jumlah BTS 4G LTE terbanyak yakni 600 BTS.
Venusiana menambahkan, saat ini Area Jabotabek Jabar sendiri mengkontribusi 25 persen dari total pelanggan secara nasional, dan lebih dari 50 persennya merupakan pelanggan pengguna layanan data."
Potensi pertumbuhan penggunaan layanan data dan digital didukung dengan penetrasi telepon pintar di Indonesia yang kian tinggi.
"Kami pun berupaya mendorong pengguna 2G untuk beralih ke 3G dengan basis device smartphone," tandas Venus.(cnn/mel)