SELATPANJANG (HR)- Penjabat Bupati Kepulauan Meranti, H Edy Kusdarwanto mengungkapkan akan mengutus Kepala Dinas Pertambangan dan Energy ke Kabupaten Tanjung Balai Karimun, untuk mengetahui kebenaran informasi terkait akan ditutupnya pengiriman bahan material dari kabupaten tersebut.
"Kita akan utus terlebih dahulu pihak Distamben ke sana untuk mengetahui persoalan yang dihadapi kabupaten tetangga itu sehingga muncul issu yang cukup mengagetkan masyarakat Meranti," katanya.
Yakni penyetopan pengiriman berbagai jenis bahan material galian C dari TB Karimun ke Kepulauan Meranti tersebut,ungkap Penjabat Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto, kepada Haluan Riau di Selatpanjang Senin kemarin.
Disebutkan Edy, ia tidak mau berandai-andai duluan terkait isu yang berkembang akhir-akhir ini di Selatpanjang.
"Untuk itu kita berangkatkan pihak Distamben untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah TB Karimun. Dan jika sudah dilakukan pertemuan itu, tentu akan kita dapatkan gambaran yang sebenarnya. Dan baru akan bisa kita berikan keterangan serta kelanjutan dalam mencari solusi dari semua kemungkinan yang terjadi,”kata Edy.
Ditempat terpisah, salah seorang kontraktor local kepada Haluan Riau mengatakan, jika penyetopan bahan material dari TB Karimun itu benar-benar terjadi, maka dipastikan pembangunan di Meranti kedepan akan berjalan terseok-seok.
"Sebab sejauh ini TB Karimun salah satu daerah pemasok berbagai bahan material dari galian C itu untuk melaksanakan berbagai pembangunan fisik di Kepulauan Meranti itu,” ungkap warga ini tanpa bersedia ditulis namanya.
Menurutnya, selain melakukan lobby dengan Pemkab TB Karimun, Meranti juga harus membuat ancang-ancang dengan daerah lain. Seperti dari Siak atau Pelalawan. Sehingga bisa saja ada sumber lain di luar Karimun yang bisa memasok bahan material dimaksud.
Sementara Ketua YPM Ramlan menyebutkanya untuk mengatasi kebutuhan material bangunan dalam jangka panjang, Pemkab Meranti harus berhasil membuka keterisolisiran daerah.
Artinya menurut Ramlan, transportasi menuju Meranti kedepan sudah ti-dak bergantung sepenuhnya pada armada kapal laut.
"Keberadaan kapal roro dari Buton menuju Kampung Balak harus sudah bisa beroperasi penuh. Sehingga armada truck yang akan membawa bahan material dari Siak atau dari Pelalawan bisa berlangsung lancar. Jika jalur penyeberangan itu sudah lancar, maka ke depan Meranti tidak lagi harus bergantung pada Karimun,” ujar dia.(jos)