PASIR PENGARAIAN (HR)- Menyikapi bentrok dua kubu antara Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia dan Federasi Serikat Pekerja Pertanian Perkebunan-Serikat Pekerja Seluluruh Indonesia yang terjadi Senin (19/10), Komisi III DPRD Rohul berencana akan memanggil semua pihak yang terlibat untuk dilakukan mediasi.
Hal ini disampaikan Nono Patria Pratama, Ketua Komisi III DPRD Rokan Hulu, menyikapi kisruh dua serikat buruh bongkar muat di Pabrik Kelapa Sawit PT Kencana Persada Nusantara, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai. Bentrokan ini menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka termasuk Kapolsek Tambusai yang terkena lemparan batu.
“Secara tertulis kita memang belum menerima laporan tentang konflik buruh itu. Meski demikian Komisi III DPRD Rohul dalam waktu dekat akan memanggil semua pihak untuk dilakukan mediasi. Sesuai informasi yang kita dapat, bentrok tersebut terjadi akibat perebutan kerja bongkar muat,” tegas Nono Patria Pratama, Jumat (23/10).
Jelang dilakukannya mediasi tersebut, Ketua Komisi III DPRD Rohul ini mengimbau kepada seluruh komponen dan elemen jelang yang berseteru agar menahan diri dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak kedamaian di tengah masyarakat. Karena pertikaian yang terjadi tentu akan memperkeruh rencana mediasi yang telah direncanakan.
Selain itu diakui anggota DPRD Rohul dua periode ini juga menegaskan, Komisi III DPRD Rohul periode 2014-2019 tidak pernah mengeluarkan rekomendasi atau rapat mediasi bersama pihak-pihak yang bersengketa. Bahkan sejak kejadian konflik dua kubu Komisi III DPRD Rohul belum melakukan mediasi dengan pihak manapun.
“Perlu kita kita tegaskan, sejak konflik dua federasi buruh tersebut, Komisi III DPRD Rohul belum melakukan pertemuan dengan pihak manapun. Tapi rencana mediasi ada. Untuk itu kita mengimbau kepada semua pihak supaya menahan diri dan jangan mudah terpancing,” imbau Ketua Komisi III DPRD Rohul, Nono Patria Pratama. (gus)