BANDUL (HR)- Estate Manager PT RAPP Pulau Padang Marzum, mengaku pihaknya hingga kini masih terus berjuang memadamkan api yang terjadi sejak beberapa minggu lalu di wilayah itu.
Api yang sempat menghanguskan belasan hektar perkebunan sagu dan karet milik masyarakat tempatan itu, dan sebagian lagi semak belukar memang sangat rentan dengan api.
Cuaca yang masih kering kerontang, juga memperparah kondisi serta hembusan angin yang kadang berbalik arah di lokasi pemadaman kian menyulitkan tim pemadam kebakaran tersebut.
Walau seluruh kemampuan regu pemadam telah dikerahkan mulai dari pagi hari bahkan hingga malam setiap harinya. Selagi masih ada kesempatan, anggota pemadam terus berjuang dengan berjibaku,ungkap Marzum lewat ponselnya kepada Haluan Riau Kamis sore lalu.
Diakuinya, Tim Fire Fighter (Pemadam Kebakaran) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), yang sudah terlatih dan dengan dukungan peralatan setiap hari senantiasa berjuang melawan api tersebut.
Namun, kondisi medan yang sulit, dan keringnya gambut serta jauhnya sumber air untuk upaya pemadaman itu menjadi persoalan tersendiri yang dihadapi petugas.
Sejak Jumat lalu, Tim Fire Fighter yang dimiliki RAPP juga telah menambah kekuatan personil di lapangan. Sebanyak 8 personil tambahan terdiri dari 5 personil dari Posko Pangkalan Kerinci, ditambah 3 personil dari Estate Pulau Padang.
Serta mengadakan peralatan tambahan yang dibawa antara lain 1 unit pompa air merk Tohatsu, 1 unit Mark III, 1 unit Mini Striker, 1 unit Foldatank dan selang sepanjang 3.000 meter.
"Selain itu, perusahaan juga membantu penyedian bahan bakar untuk selama 7 hari. Dan sampai saat ini sudah ribuan liter bahan bakar digunakan untuk pemadaman tersebut,"terang Marzum.
Diakuinya, saat ini kondisi kebakaran sudah 60% dapat terkontrol. dan tim masih terus melakukan pemadaman hingga tuntas.
Marzum juga berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Bandul secara khusus dan masyarakat di Pulau Padang yang terdiri dari dua kecamatan itu agar kian mewaspadai terjadinya titik panas yang baru.
Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat Pulau Padang agar benar-benar menyadari bahaya kebakaran yang akan sangat merugikan kita semua.
Bagi para penjaga kebun agar semakin hati-hati saat membuang puntung rokok, apalagi untuk membuat api dalam keperluan memasak. Padamkan dulu puntung rokoknya kalau mau membuang bagi masyarakat yang perokok.(jos)