PEKANBARU (HR)-Harapan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk kembali meraih penghargaan untuk kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan, atau lebih dikenal dengan Adipura, batal terwujud.
Hal itu menyusul kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup, membatalkan lomba kebersihan tingkat nasional yang sudah tahap pengumuman pemenang.
"Semula memang diinformasikan ke kita, Adipura akan diserahkan bulan Oktober ini, tapi belakangan ada perubahan informasi lagi. Bahwa lomba kebersihan itu sudah ditiadakan,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, Zulfikri, Rabu (21/10).
Meski demikian, jelas Zulfikri, pihak Kementerian Lingkungan Hidup berencana akan kembali melakukan penilaian pada tahun depan, untuk kebersihan tingkat nasional. Hanya saja untuk sistem penilaiannya berbeda dengan lomba yang telah diselenggarakan sebelumnya.
"Sebab, selama ini sistem penilaian yang dilakukan, menggabungkan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan pasar dan kebersihan kota.
Sehingga selalu menyebabkan nilai kebersihan daerah keseluruhan cenderung berkurang," jelasanya.
Di sisi lain, meski lomba kebersihan tingkat nasional sudah ditiadakan, namun Zulfikri menegaskan kepada seluruh masyarakat dari berbagai lapisan, agar terus menjaga kebersihan kota Pekanbaru. Karena tujuan kebersihan kota, bukan hanya untuk mengejar Adipura saja.
"Kebersihan kota harus tetap dijaga, tidak hanya untuk mengejar penghargaan Adipura, tapi selalu terjaga yang seklaigus sebagai cermin dari kota Kita bersama," tandas Zul.
Ditambahkannya, penghargaan Adipura dibagi dalam 4 kategori, terdiri dari Kota metropolitan, yaitu kota dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa, Kota besar dengan penduduk, antara 500.001-1.000.000 jiwa. Kemudian, kota sedang, dengan penduduk antara 100.001-500.000 jiwa, dan kota kecil, dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa.***