RENGAT(HR)-Bahan bakar gas elpiji 3 kilogram sulit didapat dan langka belakangan. Namun menurut Dinas Perindustrian Perdagangan Pasar, agen dan stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji, stok elpiji masih aman.
Kabid Perdagangan Disperindagpas Inhu Elfachri Adha, menyatakan belum mendapatkan informasi terkait adanya isu kelangkaan elpiji di Inhu."Kita akan cek di lapangan, kalau perlu dilakukan operasi pasar, jika memang terjadi kelangkaan elpiji tersebut. Namun informasi tersebut memang belum diterima, sehingga belum bisa dipastikan langka atau tidaknya," jelasnya, Selasa (20/10).
Salah seorang agen elpiji Sandrego, mengatakan saat ini distribusi elpiji ke pangkalan lancar termasuk ketersediaan di SPPBE."Minggu lalu memang sempat terjadi hambatan, karena kerusakan pada transportasi atau angkutan yang membawa elpiji dari Pertamina ke SPPBE, namun sekarang sudah lancar," jelasnya.
Dijelaskan, ada beberapa pangkalan yang dikurangi kuota oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya pelanggaran yang dilakukan pangkalan tersebut. Ia menyatakan, tak tahu jika ada permasalahan dari pangkalan kepada masyarakat, sehingga timbul isu kelangkaan. Untuk harga, pihaknya sudah menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dan semua bukti penjualan berupa nota atau kwitansi siap dipertanggungjawabkan.
"Jika pada masyarakat harga menjadi tinggi, kami tidak tahu bagaimana hal tersebut sampai terjadi," tambahnya. Manager SPPBE Talang Jerinjing Winarno, menyatakan stok elpiji 3 kg di tempatnya sejauh ini tidak ada masalah, termasuk penyaluran ke agen yang ada."Stok aman dan distribusi lancar, sehngga tidak benar adanya kelangkaan, karena stok ada," tegasnya.
Ditambahkan, minggu lalu ada kendala distribusi dari Pertamina, karena kerusakan pada angkutan, termasuk kemacetan akibat buka tutup yang diberlakukan di Lintas Timur. (eka)