SELATPANJANG (HR)-Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir kembali mengimbau seluruh masyarakat baik di desa maupun di pelosok desa agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan.
“Kita tidak mau terulang mengalami pengalaman pahit terjadinya musibah Karhutla pada tahun 2014 lalu. Kebakaran yang terjadi luar biasa sulitnya untuk mengatasi. Untuk itulah kita berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Meranti agar secara bersama menjaga lingkungannya masing-masing," kata Bupati melalui Kabag Humas Ery Suhairi kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Selasa (20/1).
Ery mengatakan, kepada perangkat pemerintahan desa dan juga kecamatan agar merapatkan barisan dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran tersebut. Jika mengetahui adanya titik api di wilayahnya, maka tanpa harus diperintah agar bertindak cepat mengatasinya.
"Sehingga api tidak sampai membesar, sebab jika api membesar tentu akan semakin meluas dan dipastikan akan semakin sulit menjinakkannya,”kata Ery.
Juru bicara Pemerintah daerah ini juga meminta kepada para pengusaha kebun sagu maupun perusahaan yang ada agar lebih tanggap dan mau bertindak cepat jika mengetahui ada hutan atau lahan maupun kebun yang terbakar.
Saling bahu membahu melakukan pengamanan dan penyelamatan daerah kita. Tidak hanya menunggu tindakan dari pemerintah atau instansi teknis lainnya.
"Pengalaman pahit kita di tahun 2014 lalu itu, kita jadikan pengalaman dan kita sepakat tidak mau mengalaminya kembali. Sebab pada waktu itu api akhirnya tidak bisa terkendali lagi. Itu karena kita tidak siap dan tidak juga tidak ada peralatan memadai. Hampir bisa dikatakan kita kewalahan melawan api, yang akhirnya harus memusnahkan puluhan bahkan ratusan ribu hektar hutan maupun kebun sagu," ujarnya.
Ditambahkannya, peralatan yang sudah diberikan pemerintah maupun perusahaan berupa pompa air di berbagai desa yang ada agar dipersiapkan sedemikian rupa. "Jika terjadi hal yang tidak kita inginkan, mesin tersebut bisa segera dikerahkan untuk memadamkan api,” tambahnya.***