TELUK KUANTAN (HR)-Sejak diturunkannya harga bensin, pengecer masih menjual seharga Rp9.000 per liternya.
"Ini masih modal lama, bang. Makanya harga belum disesuaikan, kalau sudah modal baru bisalah kami jual Rp8.000," ujar Aminah, salah seorang pengecer bensin, Selasa (20/1).
Ia mengaku beberapa kali mendapat keluhan dari masyarakat masih mahalnya bensin di tingkat pengecer. "Mau bagaimana lagi, kalau disesuaikan bisa rugi," ujarnya.
"Kalau hari Senin harga masih Rp9.000, tak masalah. Tapi, kalau sudah dua hari setelahnya masih juga segitu, ini tak rasional lagi," ujar Masdi, salah seorang warga Pangean. Warga juga heran, sejak harga BBM diturunkan Jokowi, beberapa SPBU di Kuansing masih kosong dan belum beroperasi.
"Saat minyak turun, pengelola SPBU bilang minyak kosong dan belum datang sampai dua hari ini," ujar Masdi. Ia menilai, harga BBM zaman Jokowi masih tinggi bila dibandingkan zaman SBY. "Ini belum kembali ke harga awal," tambahnya. (mg2)