Sidang dipimpin Ketua DPRD Siak Indra Gunawan didampingi Wakil Ketua I Sutarno. Hadir pada kesempatan ini Bupati Siak Syamsuar, Wakil Bupati Siak Alfedri, mantan Bupati Siak Arwin AS, tokoh pemekaran Kabupaten Siak Azali Johan, Ok Nizjami Jamil dan Wan Abubakar.
Ruang sidang paripurna penuh sesak dengan tamu undangan, baik tokoh masyarakat, Penghulu, perwakilan ormas menduduki kursi yang tersedia di luar sidang. Sementara di luar ruangan sidang, kursi tamu diisi oleh pelajar dan beberapa tokoh masyarakat.
"Bengkalis kabupaten induk harus mengakui anaknya Kabupaten Siak lebih maju, baik dilihat dari pembangunan infrastruktur maupun di bidang yang lainnya," kata Pejabat Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie.
Di lain sisi mewakili Pemprov Riau, Ahmad mengucapkan selamat hari jadi Kabupaten Siak ke-16, dan mengapresiasi atas keberhasilan Kabupaten Siak dalam menyelenggarakan pembngunan.
Pada sidang paripurna peringatan HUT Kabupaten Siak XVI ini, Bupati Siak Syamsuar menyampaikan seluruh keberhasilan Pemkab Siak dalam menyelenggarakan pembangunan. Pertama sektor pendidikan dengan adanya program pendidikan gratis, dan Peraturan Daerah wajib belajar 12 tahun. Dengan perda ini diharapkan tidak ada lagi anak-anak putus sekolah dari SD sampai dengan SMA/SMK.
Di lihat dari sisi infrastruktur pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dari tahun 2011 sampai 2015 untuk SD/MI sebanyak 10 unit, SMP/MTs sebanyak 6 unit, SMA/SMK/MA sebanyak 12 unit dan Pondok Pesantren sebanyak 3 unit. Selain itu juga dibangun Ruang Kelas Baru (RKB) dari tahun 2011 sampai 2015 untuk SD sebanyak 237 lokal, SMP sebanyak 94 lokal, SMA/SMK sebanyak 59 lokal.
Rehab bangunan sekolah dan ruang kelas belajar baik SD, SMP, SMA/SMK, serta pengadaan meubeler, alat-alat peraga/praktek sekolah, buku pelajaran serta pembangunan laboratorium. Semua itu dilakukan sebagai wujud komitment dalam peningktan kualitas SDM.
Lebih jauh Bupati Syamsuar menyampaikan keberhasilannya dalam menanggulangi kemiskinan, melalui Peraturan Daerah (Perda) nomor 10 tahun 2012 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Siak.
"Beberapa program penanggulangan kemiskinan Kabupaten Siak yakni subsidi Raskin, sembako murah dua kali dalam setahun, pembangunan rumah layak huni rata-rata 180 unit per tahun, beasiswa keluarga miskin, bantuan peralatan sekolah keluarga miskin berupa seragam sekolah, sepatu dan tas, bantuan sosial bagi fakir miskin dan penyandang cacat, bantuan untuk rumah tangga miskin lansia terlantar per bulan Rp200 ribu serta bantuan sosial kepada yatim piatu," ujar Syamsuar.
Langkah strategis lainnya yakni pengguliran dana UED-SP dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp79 miliar untuk 122 kampung dan 9 kelurahan, yang terdiri dari APBD Provinsi Riau sebesar Rp17,5 miliar untuk 32 kampung dan 3 kelurahan serta APBD Kabupaten Siak sebesar Rp61,5 miliar untuk 90 kampung dan 6 kelurahan.
Program simpan pinjam ini telah berhasil, dibuktikan dengan perputaran modal dan jumlah masyarakat yang terbantu untuk mengembangkan usahanya.
"Perkembangan transaksi dana bergulir UED-SP ke masyarakat sampai bulan Agustus tahun 2015 sebesar Rp319,721 miliar lebih dengan total peminjam sebanyak 37.767 orang," kata Syamsuar. (adv/humas)