PEKANBARU (HR)- Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite, mulai, Senin (12/10) kemarin, sudah bisa didapatkan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Pekanbaru. Hal itu sesuai dengan permintaan Dinas Perindustrian dan Peradagangan Pekanbaru beberapa waktu lalu ke pihak Pertamina.
"Ya, hari ini (kemarin, red) Pertalite sudah bisa dibeli masyarakat di beberapa SPBU yang ada di Pekanbaru, artinya dengan demikian permintaan yang kita ajukan kemarin itu dipenuhi oleh Pertamina. Untuk di luar Jawa, Pekanbaru merupakan kota yang pertama sekali mengusulkan BBM tersebut," kata Masirba H Sulaiaman, Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Senin (11/10).
Adapun SPBU yang yang telah menjual BBM Pertalite itu terdiri dari, SPBU di Arengka II, NO.14.282.683, Arengka I,NO,14.282.636, dan Arifin Achmad, NO.14.282.661. Kemudian juga terdapat di SPBU, di Jalan Arifin Achmad dengan NO.14282.635, SPBU Jalan Riau, NO. 14.282.6114 dan Jalan Sigunggung, NO.13.282.611. Harga ditawarkan untuk BBM Pertalite dikisaran Rp.8300/liter.
Diusulkannya, BBM Pertalite di Pekanbaru, menurut Irba karena memandang banyaknya kendaraan yang melewati Kota Pekanbaru sebagai lintasan dari Sumatera. Tentunya tidak semua dari kendaraan itu, menggunakan bahan bakar jenis solar ataupun premium. Sehingga memang perlu BBM Pertalite ada di Pekanbaru
"Di bahan bakar Premium terdapat subsidi pemerintah yang besar, artinya ketika dialihkan ke bahan bakar non subsidi Pertalite, porsi bagi hasil tentu akan menjadi besar. Jadi,
subsidi pemerintah ini tidak habis di BBM premium saja, dengan berkurangnya subsidi pemerintah di Premium, maka tingkat pembagian Kita menjadi besar," kata Irba lagi.
Ditambahkannya, Pekanbaru sudah menjadi kota besar, kemudian juga dilintasi oleh para pelaku yang berasal dari luar daerah, oleh karena itu penggunaan bahan bakar Premium di Pekanbaru menjadi meningkat.
"Artinya yang menggunakan BBM Premium bersubsidi tentu bukan berasal dari warga Pekanbaru saja. Pasalnya kendaraan-kendaraan itu berasal dari provinsi dan daerah lain, namun mengurangi jatah bahan bakar dari kota kita," imbuhnya.(her).