TELUK KUANTAN (HR)-Harga karet olahan di Kuantan Singingi kembali mengalami penurunan, sebelumnya harga jual mencapai Rp6.500-Rp6.800 per kg menjadi Rp6.000-Rp6.200. Kondisi ini membuat petani semakin sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau diandalkan hanya dari motong karet, mungkin sudah lama kami mati. Untung ada penghasilan tambahan lain," ujar Fitri, salah seorang petani karet, Selasa (20/1).
Fitri mengaku mencari uang tambahan dengan menjadi pekerja di sawah milik tetangga. "Kalau tak ada sawah yang akan dikerjakan, tak ada lagi penghasilan tambahan," katanya.
Fitri dan petani karet lainnya berharap pemerintah memiliki program yang menyentuh masyarakat miskin. Sebab, kondisi ekonomi yang lemah saat ini kian mencekik para petani.
"Semoga, ada program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Sebetulnya, program PNPM kemaren bagus, kita bisa minjam uang untuk buka usaha. Tapi, sekarang sudah diberhentikan pula," katanya. (mg2)