RENGAT(HR)-Pengerjaan pembangunan box culvert di Desa Petalongan, Kecamatan Pasir Penyu, yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Indragiri Hulu tahun 2015 melalui Dinas Pekerjaan Umum Kimpraswil dikerjakan asal jadi.
Berdasarkan pantauan lapangan, tanah galian menumpuk menutupi parit yang menjadi akses aliran air. Sedangkan tanah timbunan menutup jalan yang ada di samping box culvert tersebut, akibatnya separuh badan jalan menjadi semakin kecil.
Kepala Desa (Kades) Petalongan Heppi, Minggu (11/10), menyesalkan sikap kontraktor yang bekerja asal-asalan, yang pada akhirnya merugikan masyarakat dan proyek yang dilaksanakan tidak bisa digunakan dengan maksimal.
"Waktu masuk untuk memulai pekerjaan yang bersangkatun melapor, namun ketika keluar ditinggal begitu saja, sementara pekerjaan belum selesai", katanya.
Menurut kades, seharusnya yang bersangkutan menyelesaikan dulu pekerjaannya baru keluar meninggalkan pekerjaannya, sehingga masyarakat dapat menerima hasil sebuah pembangunan tersebut dengan rasa puas yang memang menjadi hak dari masyarakat menikmati hasil pembangunan.
Wakil Ketua DPRD Inhu Adila Ansori, meminta Dinas Pekerjaan Umum tidak mencairkan terlebih dahulu dana untuk proyek tersebut yang ada di Petalongan. "Pekerjaan mereka tidak tuntas, maka saya minta untuk tidak membayarkan pekerjaan tersebut, sebelum mereka mempertanggungjawabkannya," tegasnya. (eka)