PASIRPANGARAIAN (HR)-KPU Rokan Hulu mengindikasi masih banyak data ganda di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah Rohul.
Ketua KPU Rohul Fahrizal didampingi Komisioner Divisi Sosialisasi dan Sumber Daya Manusia Sri Wahyudi menerangkan ada sekira puluhan data ganda di DPT.
DPT Pilkada Rohul tahun ini, jelas Fahrizal, memang belum sempurna, sebab masih banyak pemilih yang sudah meninggal dunia masih terdaftar.
Adalagi nomor induk kependudukan kartu keluarga (NIK KK) calon pemilih dari daerah asal masih terdaftar, bukan KK dikeluarkan Pemkab Rohul dengan kode 1406.
"Namun akan dicoret (KK), karena tak memenuhi syarat (TMS)," ujar Fahrizal, Jumat (9/10). Regulasinya, KPU Rokan Hulu tetap mengacu sinkronisasi DP4 dari Kementerian Dalam Negeri.
Fahrizal mengungkapkan DPT Pilpres 2014 silam sekira 354 ribu, namun DPT Pilkada Rohul 2015 mengalami penurunan sekira 20 persen, atau menjadi 286.127 pemilih.
Penyebab turunnya DPT Pilkada Rohul karena masih banyak ditemukan pemilih ganda, pemilih yang sudah meninggal dunia juga terdata.
Dari pendataan DPS dilakukan PPS di Kecamatan Bonaidarussalam beberapa waktu lalu, ditemukan ratusan KK yang punya NIK sama.
"Namun paling banyak KK luar Rohul juga terdata. Jumlahnya tak sampai seratus. Baru di sepuluh kecamatan yang sudah clear," jelasnya.
"12 Oktober harus sudah diumumkan PPS ditempelkan di tempat-tempat umum. Sifatnya yang mudah dilihat masyarakat, tak mesti di kantor desa," jelasnya.
Fahrizal mengakui petugas pendata pemilih mengalami kesulitan saat pendataan di sejumlah perusahaan. Seperti dialami PPK Tambusai Utara dan Tambusai, PPS sulit mendapatkan izin masuk ke PT Torganda, PT Torus Ganda, atau PT Togos Gopas.
Petugas juga mengakui terkendala, karena jarak antara setiap Afdeling cukup jauh.(rtc/dar)