Akibat kemarau panjang beberapa bulan belakangan ini, menyebabkan sumur milik warga banyak yang kekeringan. Jangankan untuk masak, untuk keperluan mandi dan buang hajat saja mereka memilih ke Sungai Siak.
Pantauan di lapangan, Jumat (9/10), sebagian warga Kelurahan Sungai Apit yang berada di pinggir Sungai Siak, masih mengandalkan Sungai Siak untuk keperluan sehari hari. Mulai dari keperluan mandi untuk membersihkan dirinya biar tampak lebih segar.
"Sungai Siak ini dahulu sangat bermanfaat bagi warga yang berada di sepanjang sungai. Karena air Sungai Siak ini dahulunya bersih dan bisa diminum serta dikomsumsi oleh masyarakat yang berada di sepanjang Sungai Siak. Tetapi lama-kelamaan air Sungai Siak ini sudah tercemar oleh limbah perusahaan dan tangan manusia yang tak bertanggung jawab, sehingga air Sungai Siak ini warnanya sudah mulai berubah dan berbau serta tidak bisa dikomsumsi oleh masyarakat lagi," kata Indra Gunawan (30) Warga Sungai Apit, Jumat (9/10).
Sedangkan untuk air minum saat ini, mereka membeli air galon, karena air hujan yang ada tidak bisa dikonsumsi masyarakat. Pasalnya air hujan tersebut bercampur dengan kotoran burung walet.
"Saat musim kemarau panjang seperti ini, warga Sungai Apit yang berada di pinggir sungai menfaatkan Sungai Siak untuk mandi dan keperluan lainya," ujarnya.
Maka dari itu, setiap hari mulai sore, warga Kelurahan Sungai Apit yang berada di pesisir pantai sudah berdatangan di pelabuhan Sungai Apit, untuk menceburkan dirinya ke dalam Sungai Siak, untuk membersihkan dirinya. Selain itu, warga juga kelihatan sangat senang apabila air sedang naik (air pasang). Pasalnya apabila air Sungai Siak ini naik, maka air tersebut tampak lebih bersih.
Hal senada juga diungkapkan Dino, warga Kelurahan Sungai Apit. Tidak orang dewasa saja yang mandi di Sungai Siak ini, ada juga anak-anak dan remaja. Dengan mandi bersama ini dirinya senang, karena mandi bersama ini bisa sambil bermain kejar-kejaran di dalam air dan lomba renang saling adu cepat dan lain-lain.
"Jadi suasa mandi di Sungai Siak lebih asyik dibanding mandi sendiri di rumah. Rasanya tidak bosan berlama-lama di dalam Sungai Siak ini. Selain itu, kalau untuk mandi dan membuang hajat, harus ke sungai setiap pagi dan sorenya, tetapi untuk keperluan air minum kita membeli pakai galon, karena air hujan sudah bercampur taik (kotoran) burung walet," pungkasnya.***