PEKANBARU (HR)-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, meminta kepada pihak Pertamina, agar tidak lagi melakukan operasional di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji untuk mensuplai elpiji ke agen di atas pukul 18.00.WIB. Pasalnya, dugaan permainan gas bersubsidi lebih dominan terjadi pada malam hari antara agen dengan pangkalan.
"Hal itu kita usulkan karena sewaktu pengawasan di lapangan, banyak pangkalan yang tidak memiliki ketersediaan gas beralasan pendistribusiannya dilakukan pada malam hari. Dengan kisaran pada pukul 22.00- 23.00 WIB, sedangkan masyarakat sudah akan membeli pada pagi hari. Jawaban mudah yang diberikan pangkalan kepada masyarakat adalah mengatakan gas sudah habis," kata Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba H Sulaiman, Kamis (8/10).
Atas jawaban yang diberikan pangkalan tersebut, Disperindag langsung menegaskan kalau tidak siap buka pangkalan, silahkan kembalikan izinnya ke Disperindag. Artinya, pangkalan sudah mendapatkan keuntungan Rp2 ribu dengan hanya menunggu di rumah, sementara untuk melayani masyarakat mereka enggan.
"Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan jawa-ban itu terkait adanya permainan pangkalan, dengan cara menjual gas-gas itu kepada pengecer dengan harga di atas HET. Sehingga pengecer juga akan menjual kembali ke mayarakat juga dengan harga tinggi. Kemudian, juga ada kemungkinan agen juga ikut bermain dengan langsung mensuplai kepada pengecer, tetapi, saat kita konfirmasi, yang bermain itu adalah sopir.