DURI (HR) - Harga jual tandan buah segar sawit di tingkat petani khususnya di Kecamatan Mandau dan Pinggir saat ini masih renadah. Untuk itu, pemerintah diminta turun tangan.Hal tersebut, disampaikan Ketua Lembaga Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Adat Provinsi Riau, M Hasyari, Kamis (8/10) petang.
"Kisaran harga jual sawit di tingkat petani di Mandau-Pinggir saat ini masih berkisar di angka Rp 700 per kilo. Harga ini masih sangat rendah. Petani belum beruntung. Kalau kondisi harga yang tak memihak ke petani ini terus berlanjut, dikhawatirkan semangat petani bakal melemah," kata Hasy'ari.
Untuk mengeliminir dilema yang dihadapi petani sawit saat ini, menurut Ari, pemerintah harus segera turun tangan mengintervensi penetapan harga sawit yang kini terkesan hanya ditentukan pihak kartel. "Kalau pemerintah tak campur tangan, saya yakin tanaman sawit warga akan merana dan jadi semak belukar tak produktif. Karenanya, kita minta pemerintah dan aparat kepolisian turun ke PKS untuk menelusuri kenapa harga beli sawit rakyat sangat rendah," harapnya.
Dengan harga yang rendah, lanjutnya, petani tidak bisa membeli pupuk yang mahal. Itu akan berakibat fatal bagi masa depan pertumbuhan sawit mereka. "Kalau sawit tak dipupuk, buahnya akan kecil-kecil dengan kualitas yang tak terjamin lantaran rendemennya rendah. Makanya campur tangan pemerintah sangat ditunggu para petani," pungkasnya.***