PANGKALAN KERINCI (HR)-Sesuai jadwal, seharusnya saat ini, para petani padi di Kecamatan Kuala Kampar sudah memasuki musim tanam padi serentak. Namun dampak dari kondisi cuaca yang begitu ekstrem, menyebabkan lahan persawahan seluas lebih 6 ribu hektare milik petani bakal gagal tanam tahun ini.
Prediksi gagal tanam di lahan persawahan tadah hujan milik petani Kuala Kampar yang luasnya mencapai 6 ribu hektare tersebut karena saat ini usia benih padi yang disemai petani seharusnya sudah ditanam sampai sekarang belum ditanam.
"Sepertinya tahun ini bisa gagal tanam, soalnya usia benih saat ini sudah cukup tua karena tak bisa ditanam berhubung kondisi cuaca begitu ekstrim, dari mulai benih disemaikan sampai sekarang hujan tak juga turun. makanya tak bisa dilaksanakan musim tanam tahun ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan, Syahfahlefi kepada Haluan Riau Rabu (7/10) di kantor Bupati.
Menurut Fahlefi terkait kondisi terkini di Kuala Kampar, saat ini usia benih sudah diperkirakan berusia sekitar 4 minggu lebih yang masih dalam bedengan penyemaian, padahal usia maksimal bibit wajib tanam idealnya usia 23 hari. "Sekarang sudah berusia 1 bulan bahkan lebih, kalau bibit itu juga nanti yang ditanam kemungkinan besar bakal berpengaruh ke hasil produksi gabah yang dihasilkan kurang maksimal," terangnya.
Dengan terjadinya gagal tanam maka akan berdampak terhadap perubahan atau pergeseran musim tanam di musim berikutnya. "Biasanya kalau terjadi perubahan musim tanam akibat iklim cuaca maka akan terjadi penurunan hasil sehingga produktifitas hasil panen petani bisa tidak tercapai target, dan biasanya, pada musim selanjutnya baru ada peningkatan hasil, walaupun tidak terjadi penurunan atau pengurangan luas lahan yang ditanam," jelas Fahlefi.
Padahal sebelumnya sudah diproyeksikan kalau tidak ada masalah cuaca yang berdampak pada kegagalan musim tanam, Distan Pelalawan akan mencoba melakukan uji tanam setahun dua kali panen dengan keunggulan benih padi jenis Varietas lokal yang sudah dimurnikan.***