BALIKPAPAN (HR)–Komite Eksplorasi Nasional (KEN), melalui ketuanya Andang Bachtiar, mengungkapkan telah mengidentifikasi potensi penambahan cadangan minyak dan gas nasional sebesar 5,2 miliar barel minyak equivalen, setara dengan 2,7 milyar barel minyak dan 14 TCF gas.
Potensi ini diperoleh dari 108 struktur sumur-sumur penemuan migas yang sudah terbukti berisi migas setelah lewat serangkaian pengujian. “Beberapa di antaranya ada yang sekitar 40-50 juta barel. Juga ada yang 100 juta barel. Contoh, di sebelah Timur Indonesia ada beberapa. Kemudian di Blok Kasuri saja ada 1-3 TCF,” kata Andang di sela konvensi dan ekshibisi empat asosiasi migas seluruh Indonesia yang berlangsung di Balikpapan, Selasa (6/10).
Temuan-temuan itu, kata Andang, belum bisa dimasukkan dalam struktur cadangan migas nasional.
Pasalnya, banyak kendala masih dihadapi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). “Kami masih mendata masalah-masalah yang menghambat realisasi menjadi cadangan nasional ini,” kata Andang.
Pemerintah membentuk KEN pada 12 Juni 2015 lalu. Empat bulan berjalan KEN mengemban mandat untuk meningkatkan Reserve Replacement Ratio (RRR) lebih dari 75 persen dalam lima tahun dengan menemukan cadangan migas baru. Selain itu, KEN juga ditugasi mempercepat proses penemuan cadangan migas yang semula 6-10 tahun menjadi 3-5 tahun sejak blok award sampai discovery.
Andang mengklaim, selain temuan cadangan di 108 struktur dari sumur-sumur penemuan migas, juga terdapat banyak eksplorasi yang dikerjakan KKKS yang diyakini memiliki potensi temuan migas di dalamnya. Sejumlah 16,6 miliar minyak equivalen dari 120 struktur telah dieksplorasi. “Struktur ini tidak diprioritaskan KKKS yang bersangkutan untuk dieksploirasi lebih lanjut,” kata Andang.(kom/rio)