London (HR)-Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Rusia mengintervensi konflik Suriah. Salah satunya Perdana Menteri Inggris David Cameron yang mendesak Presiden Vladimir Putin untuk berbalik haluan di Suriah.
PM Cameron juga meminta Rusia mengakui Presiden Suriah Bashar al-Assad harus diganti. Dalam serangan udaranya, Rusia mengklaim menargetkan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun intelijen Inggris menyebut hanya satu dari 20 serangan udara Rusia yang mengenai ISIS.
"Sungguh tragis, apa yang terjadi ialah sebagian besar serangan udara Rusia, sejauh ini yang bisa kami lihat, mengenai sebagian wilayah Suriah yang tidak dikuasai ISIL (nama lain ISIS) tapi oleh oposisi rezim (Assad)," tutur PM Cameron seperti dilansir AFP, Senin (5/10).
"Mereka mendukung pembantai Assad, yang merupakan kesalahan parah mereka dan juga untuk dunia. Ini hanya akan membuat kawasan itu lebih tidak stabil, ini akan membawa pada radikalisasi dan peningkatan terorisme," imbuhnya.
"Saya akan mengatakan kepada mereka: 'Ubah arah, bergabung dengan kami menyerang ISIL, tapi akui bahwa jika kita ingin memiliki wilayah yang aman, kita memerlukan pemimpin alternatif selain Assad.' Dia tidak bisa mempersatukan rakyat Suriah. Assad telah membuat banyak orang mengungsi dari rumah mereka dengan bom barel dan kebrutalan bahkan lebih brutal dari ISIL," tegas PM Cameron.
Ditambahkan PM Cameron, bahwa dirinya tidak akan memerintahkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah tanpa dukungan voting parlemen Inggris.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon menyatakan sebuah kesalahan bagi pihak mana saja, termasuk Rusia untuk mendukung rezim tiran Assad. "Suriah berhak untuk bebas dari ISIL dan Assad," ucapnya.(dtc/rio)