Padang (HR)- Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Andalas (Unand) angkatan 2012 menayangkan film omnibus di bioskop Karia, Padang, Sabtu.
"Ini merupakan kali pertama mahasiswa Unand menayangkan karya film di bioskop," kata Dosen Ilmu Komunikasi Unand, Devi Kurnia Alamsyah di Padang, Minggu.
Ia mengatakan bahwa film ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah penulisan naskah film dan televisi yang diberikannya kepada mahasiswa.
"Ini merupakan tantangan bagi mahasiswa agar karya mereka bisa dipublis," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa tema dari film omnibus tersebut ialah "beloved" yang berarti tercinta.
"Temanya 'beloved' atau yang tercinta, diambil dari istilah Padang Kota Tercinta," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa omnibus merupakan gabungan dari beberapa film yang berbeda cerita, namun masih dalam satu tema.
"Jadi temanya yang tercinta, nanti ceritanya berbeda, terserah tentang apa, yang penting sesuai tema," ujarnya.
Ia menyebutkan ada enam film yang diputar dalam penayangan omnibus tersebut, yakni Patient in Passion, Der Ring, Precious Relic, Replay, Reader dan On Air.
"Saya membagi mahasiswa menjadi enam kelompok, makanya ada enam film yang dibuat," katanya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unand, Asmawi, dalam kata sambutannya mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Saya sangat kagum dan bangga dengan kreatifitas mahasiswa," katanya.
Ia berharap kedepannya kegiatan ini akan terus berlanjut dan setiap tahun mahasiswa Ilmu Komunikasi menampilkan karya-karya mereka di bioskop.
"Ini merupakan langkah awal yang luar biasa, kedepannya tentu kami akan memberikan yang lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu, salah seorang penonton, Agus Setiawan mengatakan bahwa film yang ditayangkan tersebut bagus dan masing-masing ceritanya sangat dekat dengan kehidupan anak muda.
"Ceritanya bersinggungan dengan kehidupan anak muda, jadi asik untuk ditonton," katanya.
Pemutaran film omnibus tersebut berlangsung selama dua jam, dengan jlah penonton lebih dari 200 orang.
"Alhamdulillah tiket habis terjual, bahkan masih banyak yang belum dapat tiket tapi ingin menonton," kata salah seorang panitia tiket, Nisa Ummi Khairallana.
Ia juga mengatakan bahwa harga satu tiket Rp10000 dan dalam dua hari, 200 tiket yang disediakan sudah habis terjual. (ant/rio)