DUMAI (HR)- Wilayah Dumai yang selama ini hanya dikenal sebagai daerah kilang minyak pengolahan produk migas, di bawah tanahnya juga memiliki pasokan minyak bumi. Sebanyak 9 titik yang terdeteksi dalam waktu dekat akan dieksplorasi perusahaan raksasa asal Spanyol, Repsol.
Hal tersebut disampaikan Pj Wako Dumai Arlizma Agus dalam silaturahmi bersama insan pers di Media Center, Jalan Puteri Tujuh, Dumai, Jumat (2/10). "Sembilan titik minyak bumi di Kota Dumai termasuk dalam Blok Rupat. Dimana, blok ini mencakup wilayah Riau (Dumai, Rupat, Rokanhilir) hingga Labuhan Batu, Sumatera Utara," ujarnya.
Silaturahmi yang ditaja oleh Bagian Humas dan Infokom Setdako Dumai tersebut, dihadiri oleh Asisten I Pemko Dumai, H Dermawan, Kabag Humas dan Infokom Basri API MSi, Ketua PWI Dumai Kambali, serta jajaran insan pers baik media masa dan elektronik.
Menurut Arlizman, ia sendiri mengaku sudah pernah berkomunikasi langsung dengan GM Pertamina RU Dumai-Pakning perihal potensi Blok Rupat tersebut. "Informasinya dalam waktu dekat bakal diekplorasi. Namun, belum bisa dipastikan apakah titik minyak tersebut di darat atau di perairan," ungkapnya.
Dengan ditemukannya titik minyak bumi di Kota Dumai, dapat mengubah imej yang sebelumnya hanya kota kilang minyak sebagai kota penghasil minyak. Selain itu dapat menggenjot nilai APBD Kota Dumai yang selama ini dari sektor migas hanya mengandalkan dana bagi hasil dari kilang minyak saja.
"Ini sumber baru pendapatan Kota Dumai yang dapat mendongkrak nilai APBD. Sehingga pemertaan pembangunan dapat terealisasi hingga ke pinggiran kota. Apalagi, sebagian besar kelurahan di Dumai infrastrukturnya baru laik sebatas infrastruktur pedesaan," tuturnya.
Dalam mendongkrak sektor PAD, lanjut Arlizman, Pemko Dumai terus berupaya menggali potensi baru. Sebagaimana halnya pengelolaan parkir di jalan nasional, karena jalan kelas tersebut sangat banyak dalam kawasan perkotaan.
"Kita terus berpaya memperjuangkan Terminal AKAP dan terminal Barang agar tak berpindah pengelolaan. Dalam hal ini, kita akan kelola secara transparan serta audit rutin secara berkala," sebut Asisten I Pemprov Riau itu.
Selain memaparkan potensi migas, dalam silaturahmi kemarin juga terungkap beberapa item mendesak. Baik itu perihal penanganan kabut asap, Pilkada hingga pengisian sejumlah jabatan eselon yang kosong.
Untuk mengisi jabatan eselon II yang kosong, Pemerintah Kota Dumai akan melakukan lelang jabatan atau assessment. Lelang jabatan merupakan amanah Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Jabatan yang akan dilelang antara lain Kepala Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan (DTKKP), Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) dan Sekretaris DPRD Kota Dumai. Semua jabatan tersebut saat ini diisi oleh pelaksana tugas (Plt).
"Meski ada kekosongan jabatan di beberapa SKPD, namun tidak menghambat kinerja SKPD tersebut karena sudah diisi Pelaksana Tugas. Namun untuk memaksimalkan kinerja maka akan dilakukan lelang jabatan untuk menunjuk pejabat devinitif," jelasnya.
Menurut Arlizman, lelang jabatan akan dilakukan terhadap pejabat eselon III yang sudah memenuhi syarat. Pejabat eselon III yang memenuhi syarat diperbolehkan mengikuti lelang jabatan untuk mengisi jabatan yang kosong yaitu untuk jabatan eselon II.
"Yang pasti lelang jabatan akan mengikuti aturan sesuai dengan Undang-Undang ASN yaitu melalui assesment. Assesment wajib diikuti bagi pejabat eselon III dan II sebelum menduduki jabatan Kepala Dinas. Mekanisme pengisian jabatan melalui assessment ini mengacu pada UU ASN," tegasnya.
Terakhir, Arlizman mengatakan assessment akan dilaksanakan secara transparans. Karena setiap peserta akan mengiukuti uji kompetensi. Assesment akan dilakukan oleh tim dari Assesment Center dan Komisi Aparatur Sipil Negara di Jakarta.***