BAGANBATU (HR)- Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah Bagan Sinembah kian meresahkan masyarakat. Untuk itu warga berharap polisi bisa bersikap tegas, bila perlu pelaku curanmor ditembak saja sebagai efek jera.
"Kami cukup resah, hampir setiap hari ada pencurian kendaraan, kami minta tembak saja itu pelaku biar kapok," ungkap Indra, salah satu warga Baganbatu, Senin (19/1). Indra juga mengaku kalau keluarganya pernah menjadi korban aksi bejat itu.
Hal senada juga dikatakan Sutikno, warga jalan Lancang Kuning Baganbatu. Menurutnya jika para pelaku tidak ditembak, tidak akan ada keresahan bagi pelaku lainnya. "Kalau pendapat saya ya harus ditembak, biar tahu rasa dia (pelaku curanmor, red) kalau enggak gitu (ditembak, red) pelaku yang lain enggak akan takut," ungkapnya geram.
Ditambahkan Sutikno, kalau hanya hukuman penjara, para pelaku ini tidak akan jera. Sebab hukumannya hanya beberapa tahun saja, setelah mereka bebas, mereka akan kembali melakukannya. "Kalau ditembak kan mikir dia mau berbuat lagi, demikian juga dengan pelaku yang akan melakukan, pasti mikir dia," imbuhnya lagi.
Prosedur
Menanggapi permintaan warga, Kapolsek Bagansinembah, Kompol Dody Harza Kusumah membenarkan maraknya kasus curanmor akhir-akhir ini di kecamatan Bagansinembah. Namun, soal tembak pelaku hal itu ada prosedurnya. Tidak bisa dilakukan begitu saja.
"Kita pahami keresahan warga, namun semua itu ada prosedurnya, dan kita akan lakukan itu (tembak, red) jika memang situasinya mengharuskan," pungkas Kompol Dody.
Kapolsek juga mengaku prihatin atas keresahan warga dengan maraknya tindakan curanmor ini. Untuk itu pihaknya akan berusaha meningkatkan kinerja personelnya untuk mengungkap kasus curanmor tersebut. "Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap para pelaku, kalau memang harus menembak kita akan lakukan, tetapi dengan prosedur yang telah ditetapkan," pungkas Kompol Dody. (put)