JAKARTA (HR)–Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie, menerima piagam penghargaan dari Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jalan Senen Raya 1, Sawah Besar, Jakarta, Jumat (2/10).
Apresiasi dari Menkeu yang datang ke Bengkalis pada Selasa (16/6) lalu, diberikan atas keberhasilan pemerintah kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2014 dengan capaian standar tertinggi dalam Akuntansi dan PelaporanKeuangan Pemerintah.
Selain 26 gubernur, pada tahun 2015 ini penghargaan dari Menkeu ini diberikan kepada 150 bupati dan 50 walikota se-Indonesia. Dan, Bupati Bengkalis termasuk salah satu diantara 6 Kepala Daerah di Provinsi Riau yang memperoleh reward dari Menkeu tersebut.
Untuk diketahui WTP atas LKPD tahun anggaran 2014 dengan capaian standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah bagi Kabupaten Bengkalis yang piagam penghargaannya diterima Ahmad Syah itu, diraih saat H Herliyan Saleh masih menjabat Bupati Bengkalis masa bakti 2010-2015 yang berakhir 5 Agustus 2015 lalu.
Ahmad Syah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga penghargaan dari Menkeu itu dapat diterima Pemerintah Kabupaten Bengkalis. "Penghargaan Menkeu ini merupakan buah dari hasil kerja keras dan keseriusan dari semua pihak. Hasil kerja team work, sehingga harus kita syukuri secara bersama-sama pula," kata mantan anggota DPRD Riau utusan Kabupaten Bengkalis sebelum dimekarkan menjadi empat kabupaten dan satu kota.
Kata Ahmad Syah lagi, prestasi yang diraih ini harus dijadikan motivasi semua pihak, khususnya seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bengkalis untuk meningkatkan kinerja.
Terutama, imbuhnya, di bidang pemerintahan dan pengelolaan keuangan. Harus dijadikan daya dorong yang kuat untuk meningkatkan kualitas tertib administrasi dan pelaporan keuangan, sehingga sekecil apapun penyimpangan yang terjadi dapat terdeteksi sejak awal.
“Mari jadikan prestasi ini sebagai motivasi bagi kita semua, agar ke depan Kabupaten Bengkalis bisa semakin maju dan sejahtera. Sehingga apa yang menjadi visi dan misi daerah ini dapat kita wujudkan bersama,” ajak mantan Kasubbag Umum Diperda Pemprov Riau ini. Ahmad Syah optimis, penghargaan dari Menkeu itu akan memacu dan memicu SKPD dan ASN di Pemkab Bengkalis untuk bekerja, bekerja dan bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan di daerah ini.
Di bagian lain, mantan Ketua KNPI Provinsi Riau ini mengingatkan, meraih sesuatu itu lebih mudah dari mempertahankannya. Begitu pula dengan penghargaan dari Menkeu ini. Karenanya dan meskipun perolehan penghargaan tersebut tidak boleh dijadikan tujuan, seluruh SKPD dan ASN di Pemkab Bengkalis harus terus berupaya meningkatkan kualitas tertib administrasi dalam pengelolaan keuangan daerah.
Apalagi mulai tahun 2015 ini, ujar Ahmad Syah, sistem akutansi berbasis akrual digunakan dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Karenanya komitmen semua SKPD tanpa terkecuali sangat diperlukan. “Jika salah satu SKPD saja tidak berkomitmen melaksanakannya dengan baik, maka pengaruhnya dalam. Sebab laporan keuangan Pemkab Bengkalis diantaranya dihasilkan dari penggabungan laporan keuangan berbagai SKPD dan Bendahara Umum Daerah," pesannya.
Sebagaimana dilaporkan Kepala Bagian Humas Johansyah Syafri, turut mendampingi Pj Bupati Bengkalis mengikuti Rakernas dan menerima penghargaan dari Menkeu tersebut, diantaranya Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Bengkalis Akmal, serta Kasubbag Pembukuan dan Verifikasi Bagian Keuangan Haryati. (adv/humas)