DUMAI (HR) -- Kualitas udara di Kota Dumai, Selasa (29/9), kembali menyentuh level berbahaya. Lapo.ran dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Dumai udara Dumai saat ini berada di level 418 PSI.Sebahagian besar sekolah yang akan masuk kembali lagi meliburkan peserta didiknya.
Pantauan Haluan Riau, kebut asap pekat terlihat sejak pagi hingga petang kemarin. Warga pun menggunakan masker saat melintas di jalan, atau keluar rumah. Bahkan dalam ruanganpun, banyak yang memakai masker menghindari penyakit dampak asap.
"Kondisi udara Dumai pagi ini (kemarin) kembali menyentuh level berbahaya. Saat diukur menggunakan Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik PT Chevron Dumai kualitas udara berada di level 418 PSI dengan status Berbahaya. Pengukuran dilakukan pukul 06.45 WIB," ujar Bambang Surianto kepala KLH Dumai, Selasa (29/9).
Terkait titik api, Bambang Surianto mendapat laporan bahwa di Dumai tidak ditemukan titik api (Hotspot). "Laporan yang kami terima dari Satelit NOAA dan TERRA/AQUA (Nasa) di Dumai tidak ditemukan titik api (Hotspot). Jadi asap yang menyelimuti Kota Dumai merupakan asap kiriman daerah lain," terangnya.
Karena kualitas udara semakin memburuk KLH mengimbau agar masyarakat mengenakan masker saat keluar ruangan. "Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan masker saat keluar rumah," tukasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala BPBD Kota Dumai, Tengku Izmet. Baik laporan satelit, pantauan langsung di lapangan serta pengaduan masyarakat, hingga kemarin Kota Dumai nihil titik api.
"Tak ada titik api. Kabut asap pekat ini murni kiriman dari luar. Kita harapkan masyarakat janga membakar sampah, karena dapat menambah kepekatan kabut asap," tegas Izmet.
Sekolah Libur
Akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kualitas udara di Kota Dumai, sebagian besar sekolah meliburkan peserta didiknya.
Pantauan di lapangan hari ini pelajar TK dan SD dipulangkan, padahal sebelumnya seluruh pelajar sudah bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya masing-masing, namun kondisi udara yang semakin memburuk akhirnya pelajar TK dan SD dipulangkan.
Misdiono Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Dumai membenarkan sebagian sekolah di Dumai sudah meliburkan peserta didiknya.
"Akibat kabut asap Karhutla hari ini sebagian sekolah sudah mulai meliburkan peserta didiknya, dan tergantung kondisi di sekolahnya masing-masing, jika kabut asap tebal kami imbau untuk diliburkan, kalau sudah membaik masuk kembali, tergantung situasi atau kondisional," ujarnya.
Menurut Misdiono, hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan para pelajar, jangan sampai kabut asap karhutla mempengaruhi kesehatan pelajar di Kota Dumai. "Untuk itu kami imbau kepada orang tua agar mengawasi anak-anaknya, jangan sampai sekolah kita liburkan namun anak-anak dibiarkan main diluar ruangan," pesannya.
Hal yang sama juga disampaikan Kabid Pendidikan Dasar Disdik Kota Dumai, B Alwi Saputra. Menurutnya, ada sekolah yang meliburkan peserta didik ketika baru tiba di sekolah. Namun, ada pula yang meliburkan murid usai pelajara jam pertama.
"Ya, secara umum hanya belajar pada jam pertama saja. Setelah itu, anak didik disuruh pulang karena kabut asap makin pekat," ucapna.
Agar terhindar dari hal negatif, seperti anak didik nongkrong di tempat umum, ia mengharapkan peranan orangtua dan masyarakat untuk mengontrol hal demikian.
"Sepadatnya kita sama- sama maklum perihal memulangkan anak didik tersebut. Karena, memang situasi udara tidak memungkinkan. Untuk itu, orang tua dan masyarakat agar dapat memantau aktifitas anak didik di luar sekolah," ajaknya.(zul)