SIAK HULU (HR)-Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan penghasilan tenaga pendidik dan kepala sekolah.
Demikian dikatakan Bupati Kampar Jefry Noer dalam pengarahannya pada acara pembukaan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah se-Kabupaten Kampar di Hotel Tiga Dara di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Senin (28/9).
"Dengan Program RTMPE pelaku pendidikan tidak hanya mengandalkan gaji dari Pemerintah saja, ditambah dengan penghasilan yang diperoleh dari Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE)," ungkap Jefry.
Dalam arahannya Jefry Noer juga memaparkan bahwa di lahan 800 hingga 1000 meter persegi di dalamnya seorang guru telah bisa memelihara empat ekor sapi bila sapinya merupakan sapi brahmana. Namun, bila yang dipelihara adalah sapi bali, jumlahnya bisa enam ekor. Untuk lahan 1.500 meter persegi, jumlah sapi bisa lebih banyak.
Kemudian, dibangun pula lokasi untuk pemeliharaan 100 ekor ayam petelur dengan hasil lebih dari 50 hingga 60 butir per hari. Ada pula kolam untuk ikan lele. Untuk tanaman, rumah tangga mandiri dapat menanam berbagai jenis sayuran yang menjadi kebutuhan pokok, mulai bawang, jamur, dan cabai.
Sapi yang dipelihara tersebut juga akan menghasilkan lebih dari 40 liter urine per hari yang akan diolah menjadi biourine yang harganya bisa mencapai Rp25 ribu per liter. Biourine dapat digunakan sebagai pupuk berkualitas tinggi. Begitu juga, kotoran padat sapi-sapi tersebut bisa menghasilkan biogas sebagai alternatif bahan bakar.
Jefry menuturkan, jika program tersebut serius dilaksanakan, masyarakat akan benar-benar sejahtera. Sebab, hasilnya tidak main-main. Masyarakat yang sebelumnya miskin akan menjadi jutawan dan tidak bingung memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Mau masak, tinggal beli garam dan bumbu. Mau bawang, cabai, dan sayuran, tinggal dipanen di halaman rumah. Untuk masak, sudah ada biogas dan ikan yang dipelihara sendiri," bebernya.(adv/humas)